Makassar (Antaranews Sulsel) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menampilkan pakaian-pakaian muslim berbahan sutera dengan mengusung tema Toraja Mamasa (Toramasa) pada Indonesia Moslem Fashion (IMF) Expo 2018, yang digelar di Jakarta, 1 - 6 Oktober 2018.

"Kami menggandeng desainer dengan brand Adhy & Alie, atau dikenal dengan AA Boutique dengan bahan dasar sutera Sulsel yang kualitasnya bagus," kata Ketua Dekranasda Sulsel Liestiaty F Nurdin dalam siaran pers yang diterima di Makassar, Rabu.

Sebelumnya, menurut Liestiaty, Dekranasda Sulsel sempat berkunjung ke Kementrian Perindustrian, dan pihak kementrian sangat mengapresiasi kualitas dari sutera Sulsel.

"Mereka meminta kami untuk ikut serta dalam acara ini," ujar istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ini. 

Selain sutera, kata dia, pihaknya berharap nantinya tenun khas Sulsel juga dapat tampil dalam pameran tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto secara resmi membuka acara ini, Senin (1/10) lalu.  Airlangga menyampaikan, industri fesyen termasuk salah satu kategori kelompok industri strategis dan prioritas nasional. 

"Selain itu, industri fesyen juga menjadi penghasil devisa dengan nilai ekspor sampai dengan Juli 2018 mencapai USD 8,2 miliar dengan nilai pertumbuhan ekspor 8,7 persen," katanya. 

Ditambahkan Menperin, dengan kemampuan tersebut, produk fesyen tanah air mampu menguasai 1,9 persen fesyen dunia. 

"Pencapaian ini harus terus ditingkatkan sehingga market share fesyen meningkat yang tentunya akan memperbesar kontribusi sektor fesyen terhadap perekonomian nasional," ungkap Airlangga. 

Airlangga menjelaskan, saat ini pasar produk fesyen muslim semakin terbuka luas seiring meningkatnya jumlah penduduk muslim di Indonesia dan dunia. Global Islamic Economy memprediksi pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada tahun 2020 mencapai USD 327 miliar. 

"Indonesia memiliki peluang menjadi kiblat fesyen muslim dunia," kata dia.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024