Makassar (Antaranews Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Irman Yasin Limpo menginstruksikan agar sekolah-sekolah di wilayah tersebut mengajarkan materi kesiagaan menghadapi bencana kepada anak didik mereka.

"Kami sudah menginstruksikan kepada sekolah untuk menyiapkan pemahaman kepada anak didik tentang kesiagaan bencana, baik bencana alam maupun bencana seperti kebakaran," kata Irman di Makassar, Senin.

Pihaknya, kata dia, sudah bersurat ke kabupaten/kota agar materi pembelajaran disiapkan dari instansi-instansi terkait yang menangani masalah bencana. "Misalnya badan bencana (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), atau SAR," jelasnya.

Instruksi tersebut, kata dia, dilakukan dalam rangka menindaklanjuti arahan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk mengajarkan masalah kesiagaan dan mitigasi bencana melalui pendidikan di sekolah. "Gubernur menaruh perhatian yang besar terkait pendidikan mitigasi bencana ini, khususnya di tingkat SD dan SMP," tambahnya.

Ia mengaku selama ini pendidikan mengenai kesiagaan dan mitigasi bencana telah disisipkan dalam pelajaran sehari-hari, namun lebih banyak dalam bentuk teori. "Saat ini, kami akan lebih banyak menggunakan simulasi. Simulasi akan mulai dimasukkan di tingkat SMA," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menginstruksikan agar pendidikan mengenai mitigasi bencana diajarkan sejak dini di lingkungan sekolah. "Saya sudah minta Kepala Dinas Pendidikan, agar anak-anak kita mulai dari TK ditanamkan bagaimana mitigasi bencana," kata Nurdin yang ditemui di Makassar, Rabu (3/10).

Menurut Nurdin, memberikan keterampilan mitigasi bencana kepada masyarakat tidak bisa dilakukan hanya melalui sosialisasi, tetapi harus menjadi kebiasaan yang ditanamkan melalui pendidikan.

Dengan demikian, kata Nurdin, nantinya generasi mendatang memiliki kesiapan yang lebih matang dalam menghadapi bencana. "Sejak kecil mereka harus diajarkan, bagaimana ketika terjadi tsunami, langkah apa yang diambil, kalau terjadi gempa bagaimana menyelamatkan diri, jadi generasi kita lebih siap," ujarnya.

Lulusan Universitas Kyushu tersebut mengatakan Indonesia harus belajar dari negara maju mengenai pendidikan mitigasi bencana dan bagaimana penanganan pasca bencana. "Kita sudah lihat di negara maju, gempa tidak panik, dan penanganannya juga cepat, kita harus belajar dari itu," ujarnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024