MUI dan Forkopimda Gowa datangi yayasan yang ajarkan paham "Bab Kesucian"
Gowa (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gowa mendatangi Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah yang mengajarkan pemahaman "Bab Kesucian" kepada para pengikutnya.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Selasa, mengatakan kedatangan jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa bersama forkopimda dan MUI untuk bersilaturahim sekaligus mendengarkan penjelasan pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah terkait dengan ajaran itu.
"Kita ingin mendengarkan secara langsung terkait ajaran-ajaran yang berlaku di yayasan ini, apakah yang diajarkan sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya atau seperti apa," ujarnya.
Adnan menjelaskan dalam pertemuan ini terjadi dialog yang alot antara MUI dan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Selain itu, terjadi kesepakatan di mana pihak yayasan siap untuk dibina oleh MUI terkait dengan ajaran-ajaran yang selama ini dianggap melenceng dari ajaran Islam.
"Kita akan meminta MUI provinsi maupun kabupaten untuk bisa melakukan sebuah perencanaan dalam rangka pembinaan kepada 'Bab Kesucian' atau Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Kabupaten Gowa ini," katanya.
Bupati Gowa dua periode itu menyampaikan terima kasih atas keterbukaan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, termasuk kesiapan dalam hal pembinaan.
"Pemerintah daerah sangat berkepentingan terhadap semua proses yang berjalan di wilayahnya. Tujuannya tidak lain untuk menghadirkan kedamaian, ketenteraman dan kesejukan di daerahnya," katanya.
Selain itu, Adnan juga berharap pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah untuk segera mengurus kelengkapan administrasi pendirian bangunan maupun administrasi pendirian yayasan di Kementerian Agama.
"Karena cukup banyak orang yang berada di yayasan ini dan itu merupakan tanggung jawab kita semuanya. Sehingga tadi kita mengambil kesimpulan kalau ada yang bengkok kita akan luruskan, bukan yang bengkok itu kita justru patahkan tapi yang bengkok itu kita akan luruskan sehingga semuanya berjalan sesuai dengan aturan dan kaidah yang ada," katanya. Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Wayang Hadi Kusumo mengaku siap menerima pembinaan maupun bimbingan jika apa yang dipahami dan diajarkan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan dianggap sesat.
Bahkan, dirinya mengaku bersyukur jika pihak MUI siap datang setiap hari mengajarkan hal-hal Islam yang sebenar-benarnya.
"Kepada bapak-bapak yang mau memberikan bimbingan kepada kami, yang mau memberikan tausiah ataupun nasihat-nasihat kepada kami yang dituduh sesat, kami sangat terbuka. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Bupati Gowa, yang bengkok itu jangan dipatahkan yang bodoh itu jangan dibodoh-bodohkan lagi, luruskan yang bengkok. Kesalahan itu boleh dimaafkan dan dosa itu boleh diampuni," katanya.
Sekretaris MUI Sulsel K.H. Muammar Bakry juga mengaku siap untuk melakukan pembinaan kepada pengikut paham "Bab Kesucian".
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar ini juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gowa yang telah memfasilitasi silaturahim tersebut.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bapak Bupati Gowa untuk bersilaturahmi. Saya lebih apresiasi lagi kalau pimpinan yayasan membuka diri, kalau perlu MUI ke sini memberikan pembinaan, kami akan lakukan, agar betul-betul ini terjalin bagaimana supaya pengetahuan tentang Islam itu jelas," ucapnya.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Selasa, mengatakan kedatangan jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa bersama forkopimda dan MUI untuk bersilaturahim sekaligus mendengarkan penjelasan pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah terkait dengan ajaran itu.
"Kita ingin mendengarkan secara langsung terkait ajaran-ajaran yang berlaku di yayasan ini, apakah yang diajarkan sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya atau seperti apa," ujarnya.
Adnan menjelaskan dalam pertemuan ini terjadi dialog yang alot antara MUI dan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Selain itu, terjadi kesepakatan di mana pihak yayasan siap untuk dibina oleh MUI terkait dengan ajaran-ajaran yang selama ini dianggap melenceng dari ajaran Islam.
"Kita akan meminta MUI provinsi maupun kabupaten untuk bisa melakukan sebuah perencanaan dalam rangka pembinaan kepada 'Bab Kesucian' atau Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Kabupaten Gowa ini," katanya.
Bupati Gowa dua periode itu menyampaikan terima kasih atas keterbukaan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, termasuk kesiapan dalam hal pembinaan.
"Pemerintah daerah sangat berkepentingan terhadap semua proses yang berjalan di wilayahnya. Tujuannya tidak lain untuk menghadirkan kedamaian, ketenteraman dan kesejukan di daerahnya," katanya.
Selain itu, Adnan juga berharap pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah untuk segera mengurus kelengkapan administrasi pendirian bangunan maupun administrasi pendirian yayasan di Kementerian Agama.
"Karena cukup banyak orang yang berada di yayasan ini dan itu merupakan tanggung jawab kita semuanya. Sehingga tadi kita mengambil kesimpulan kalau ada yang bengkok kita akan luruskan, bukan yang bengkok itu kita justru patahkan tapi yang bengkok itu kita akan luruskan sehingga semuanya berjalan sesuai dengan aturan dan kaidah yang ada," katanya. Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Wayang Hadi Kusumo mengaku siap menerima pembinaan maupun bimbingan jika apa yang dipahami dan diajarkan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan dianggap sesat.
Bahkan, dirinya mengaku bersyukur jika pihak MUI siap datang setiap hari mengajarkan hal-hal Islam yang sebenar-benarnya.
"Kepada bapak-bapak yang mau memberikan bimbingan kepada kami, yang mau memberikan tausiah ataupun nasihat-nasihat kepada kami yang dituduh sesat, kami sangat terbuka. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Bupati Gowa, yang bengkok itu jangan dipatahkan yang bodoh itu jangan dibodoh-bodohkan lagi, luruskan yang bengkok. Kesalahan itu boleh dimaafkan dan dosa itu boleh diampuni," katanya.
Sekretaris MUI Sulsel K.H. Muammar Bakry juga mengaku siap untuk melakukan pembinaan kepada pengikut paham "Bab Kesucian".
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar ini juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gowa yang telah memfasilitasi silaturahim tersebut.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bapak Bupati Gowa untuk bersilaturahmi. Saya lebih apresiasi lagi kalau pimpinan yayasan membuka diri, kalau perlu MUI ke sini memberikan pembinaan, kami akan lakukan, agar betul-betul ini terjalin bagaimana supaya pengetahuan tentang Islam itu jelas," ucapnya.