Makassar (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan berharap kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan agar secepatnya mencairkan anggaran operasional untuk kegiatan PON XXI Aceh-Sumatera Utara yang nilainya Rp17,5 miliar.
Ketua Umum KONI Sulsel Yasir Mahmud di Makassar, Rabu, mengatakan, anggaran operasional PON Aceh-Sumut hingga saat ini belum dicairkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel sehingga diharapkan bisa secepatnya diproses dan dipercepat.
"Anggarannya Rp17,5 miliar. Dengan jumlah 408 atlet dari 43 cabang olahraga yang akan diberangkatkan, tentu saja angka itu sangat tidak cukup," ujarnya.
Yasir Mahmud mengatakan pelaksanaan PON Aceh-Sumut yang akan dilangsungkan pada September 2024 itu dicairkan sebelum masa pemberangkatan atlet dilaksanakan.
Dia membandingkan dengan anggaran operasional PON Papua 2021 anggaran yang digelontorkan mencapai Rp32 miliar. Sementara atlet yang bertanding hanya 238 orang.
"Ini kebutuhan atlet dua kali lipat, anggaran malah turun. Padahal, PON kali ini harus dua kali penerbangan untuk ke Aceh. Artinya biaya lebih banyak," katanya.
Yasir pun mengaku jika PON Aceh-Sumut 2024 ini adalah masa ujian dan menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat.
Tapi dirinya tetap optimistis jika semua bergerak bersama, maka apa yang menjadi harapan semua pihak akan tercapai dengan hasil maksimal.
Untuk itu, Yasir berharap pertemuan dengan Kepala Dispora Sulsel Suherman menjadi jembatan solusi dari permasalahan cabang olahraga menjelang PON Aceh-Sumatera Utara.
"Kita berharap pertemuan ini bagaimana maksimalkan anggaran tersedia. Ada jalan yang bisa diberikan Kadispora. Apakah bisa dapat tambahan melalui parsial. Kalau harap perubahan pasti terlambat," ucap Yasir.
Kepala Dispora Sulsel Suherman mengatakan Pemprov Sulsel berharap atlet-atlet Sulsel bisa meraih prestasi yang lebih baik dari PON sebelumnya.
Soal hibah, Suherman menyebut angka Rp17,5 miliar yang akan diberikan ke KONI Sulsel. "Memang ada keterlambatan karena persoalan administrasi. Tapi, pekan ini kami akan cairkan tahap pertama Rp9,7 miliar," bebernya.
Suherman mengatakan, dana hibah ini akan dicairkan dalam tiga tahap. "Intinya, kami akan selesaikan Rp17,5 miliar secepatnya," janjinya.
Adapun kekurangan kebutuhan untuk penyelenggaraan PON yang mencapai Rp15 miliar, Suherman mengatakan, Dispora bersama Gubernur sudah membuat proposal yang akan dimasukkan ke seluruh BUMN, termasuk perbankan.
"Proposal kita diteken gubernur. Bank Sulselbar sudah menyatakan siap membantu, Bank Indonesia, Pertamina, Vale, CIMB Niaga, dan beberapa perusahaan di luar," ungkapnya.
"Kami melakukan komunikasi dengan BUMN. Tapi nilainya kami belum tau. Ini semua upaya kita untuk cukupi kebutuhan KONI. Sekrang butuh Rp15 miliar lagi untuk penyelenggaraan PON. Itu di luar Rp17,5 miliar," sambungnya.
Suherman memastikan bahwa hasil rapat ini akan dihadapkan ke Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Termasuk dalam waktu dekat melakukan pertemuan bersama Pj Gubernur, Ketum KONI dan Dispora.
"Pastinya saya akan sampaikan apa saja untuk percepatan dana hibah ini. Untuk sementara seluruh bantuan ada di KONI sebesar Rp17,5 miliar. Tinggal dirampungkan berapa yang dibutuhkan sebenarnya," katanya.