Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufiqurrakhman mengajak seluruh jajarannya untuk menggelorakan semangat bela negara melalui kontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia Maju.
Hal ini disampaikan Taufiqurrakhman pada Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76 dengan tema "Gelorakan Bela Negara Untuk Indonesia Maju" di Aula Pancasila Kanwil Kemenkumham Sulsel, makassar, Kamis (19/12).
“Setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks bela negara, terdapat lima nilai dasar bela negara yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara,” kata Taufiqurrakhman dalam amanat Presiden RI Prabowo Subianto.
Taufiqurrakhman ungkapkan bahwa Indonesia saat ini berada dalam lingkungan strategis dan geopolitik yang menunjukan dinamika keamanan global, ketegangan antar negara, pergeseran aliansi, dan meningkatnya persaingan untuk menguasai sumber daya strategis sehingga menimbulkan ketidalpastian, serta isu-isu seperti konflik regional, perang siber, dan perubahan iklim yang mempengaruhi keamanan internasional.
Kakanwil mengatakan untuk menghadapinya diperlukan upaya antisipasi, penyelarasan, updating kebijakan pertahanan, dan pelaksanaan strategi pertahanan negara yang tepat. Hal ini sejalan dengan upaya penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).
"Sishankamrata merupakan strategi pertahanan terbaik karena Indonesia memiliki banyak penduduk dan wilayah yang luas. Dalam konteksnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah melaksanakan program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) sebagai upaya revolusi mental melalui pembangunan karakter bangsa di lingkup pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan. Hal ini sejalan dengan 8 Asta Cita Kabinet Merah Putih yaitu memperkokok Ideologi Pancasila dan memperkuat pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045," paparnya.
Dia mengingatkan bahwa tugas bela negara bukan hanya milik Kemenhan, TNI, dan Polri semata, namun merupakan tugas dan kewajiban seluruh komponen bangsa.
"Dengan semangat bela negara, saya yakin kita mampu menghadapi berbagai macam rintangan dan menggapai cita-cita bangsa. Mari kita persembahkan dedikasi sesuai peran dan profesi masing-masing," ujarnya penuh optimis.
Menutup amanat Presiden RI, Taufiqurrakhman berpesan "Pertahan Negara adalah suatu tujuan nasional bangsa kita. Dan tujuan Republik Indonesia adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia, seluruh keselamatan bangsa, seluruh kekayaan bangsa, dan seluruh masa depan bangsa. Dan itu hanya bisa dijamin oleh pertahanan yang kuat,"
Upacara ini turut dihadiri oleh Para Pimpinan Tinggi Pratama, Para Pejabat Administrator dan Pengawas, dan seluruh pegawai kanwil. (*/Inf)