Maros (Antaranews Sulsel) - Sulawesi Selatan miliki prospek menjadi provinsi mandiri benih dengan mencermati hasil-hasil penemuan benih unggul dari produsen benih.

"Lembaga riset kita ya harus terus dikembangkan, bukan hanya meneliti tanaman pangan saja, tetapi juga holtikultura seperti jeruk dan sebagainya, benih buah-buahan ini yang akan kita coba," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah disela Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VI 2018 yang dipusatkan di Kabupaten Maros, Selasa.

Dia mengatakan, Sulsel sebagai penyanggah pangan nasional dengan rata-rata surplus 2,5 juta ton beras untuk menjadi pronvinsi mandiri benih, maka perlu ditunjang semua pihak, termasuk para produsen benih untuk mendapatkan varietas baru yang lebih unggul.

Sementara dari segi prosentase serapan benih bermutu untuk meningkatkan produksi pertanian, diakui masih sekitar 45 - 65 persen.

"Kondisi ini tentu memberi peluang bagi produsen benih dalam menemukan varietas baru dalam menunjang Sulsel sebagai daerah penyangga pangan nasional," ujarnya.

Sementara itu, salah satu dari pengembangan benih unggulan itu adalah talas yang telah dikembangkan oleh PT Satoimo Sulawesi Sukses yang turut ambil bagian pada pameran.

Menurut Manajer HRD, Umum dan Pengembangan PT Satoimo Sulawesi Sukses Darwis Said, keikutsertaan pada pameran ini untuk menyosialisasikan benih unggul dan produksi talas yang menjadi komoditas ekspor ke Jepang dengan rata-rata permintaan 3.000 ton per bulan.

"Selain itu, untuk lebih memperkenalkan hasil turunan produk talas kepada masyarakat umum, maupun petani yang akan menjadi mitra," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional VI 2018 pada 23 -26 Oktober 2018, diharapkan dapat menjadi stimulan dan ajang sosialisasi benih unggulan bagi peserta dari 33 provinsi dan pengujung pameran untuk dikembangkan di masing-masing daerahnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024