Makassar (Antaranews Sulsel) - Sekretariat DPRD Sulawesi Selatan melalui Bagian Perundang-undangan dan Informasi menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) dengan mengandeng jurnalis dari berbagai media massa sebagai bentuk penguatan kemitraan.

"Penguatan kemitraan ini dengan media cetak dan elektronik untuk penyebarluasan informasi dan publikasi DPRD Sulsel serta sebagai bentuk transparansi kepada publik. Kegiatan ini juga dirangkaikan kunjungan keluar daerah di DPRD Provinsi Bali," kata Kabag Perundang-undangan dan Informasi DPRD Sulsel, Surya Darma Thomas di Makassar, Kamis.

Menurut dia, Bimtek yang dilaksanakan di Hotel Grand Asia Makassar ini dikemas dengan materi pengembangan wawasan serta sosialisasi penguatan kemitraan. Selain itu, penyebarluasan informasi dan publikasi kegiatan Dewan melalui Sekretariat DPRD Sulsel.

Sebagai bentuk transparansi ke publik, kata dia, program ini juga merujuk pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 berkaitan dengan penyebaran informasi dilakukan secara tranparan kepada publik.

"Tentu kegiatan ini punya dasar yang jelas, selain undang-undang juga pada Peraturan Daerah nomor 6 tahun 2006 tentang tranparansi kegiatan daerah. Inilah menjadi landasan kami menjalankan program itu," ujarnya.
 
Bimtek tersebut diikuti sebanyak 30 orang peserta baik jurnalis maupun staf bagian perundang-undangan dan informasi, Sekretariat DPRD Sulsel, dengan harapan materi diberikan nantinya bisa menjadi bahan untuk kunjungan di Bali 2-4 November 2018.

Kunjungan nantinya sebagai bentuk kolaborasi bersama media massa serta timbal balik informasi yang telah diterima atas kerja sama antara Sekretariat DPRD Sulsel dengan DPRD provinsi lainnya.

"Tentu daerah dikunjungi kali ini untuk mempelajari sejauh mana penyebaran informasi di daerah tersebut termasuk melihat langsung kegiatan Sekretariat Dewan Provinsi Bali. Kami berharap ini nantinya menjadi timbal-balik dan saling. mengunjungi," katanya.

 Salah seorang narasumber Pimpinan Redaksi Harian Fajar, Arsyad Hakim pada kesempatan itu memaparkan sejumlah trik-trik dalam mengolah informasi menjadi berita layak dibaca.

Arsyad juga menyampaikan peran media massa sangat penting dalam menyajikan informasi. Ada dua fungsi yang harus dimiliki yakni idealisme dan bisnis. Apabila dua ini tidak beriringan maka bisnis media tidak mungkin akan bertahan lama.

"Banyak media yang hanya mampu bertahan satu sampai dua tahun, itu karena kepercayaan publik yang diberikan kepada media tersebut tidak dijaga dengan baik. Media-media seperti ini tidak memiliki idealisme serta kepercayaan membuat publik tidak lagi mempercayai beritanya," beber dia.

Selain itu, tambah dia, saat ini diera keterbukaan infomasi begitu cepat informasi disajikan kepada khalayak terkadang tidak berkesesuaian, sehingga berita itu bohong atau hoax. Belum lagi media-media daring (online) menjamur dan banyak di antaranya tidak terdaftar resmi di Dewan Pers.

 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024