Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) melakukan penguatan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung KB yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
"Hal ini untuk mencegah stunting dengan meningkatkan ragam menu bergizi dengan memanfaatkan pangan lokal," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, kreasi menu bergizi berbahan dasar pangan lokal yang banyak ditemui di lingkungan sekitar seperti daun kelor, ikan air tawar, daun katuk, jagung dan madu dapat dikelola sebagai bahan konsumsi yang kaya nutrisi yang dibutuhkan keluarga agar terhindar dari stunting.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya bersama para mitra terus-menerus menggencarkan sosialisasi Program Dashat ini.
Salah satu diantara mitra tersebut , pihak BKKBN pusat berkolaborasi dengan Reyko-Unilever dan LAZISNU melalui Program Nutrimenu dengan memperhatikan "piring nasiku,"
Sementara pada keterangan terpisah, Direktur Nutrition Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU sebagai bagian dari GKMNU – khususnya pada pilar NUCare Sehat – yang berfokus pada tindakan preventif seputar kesehatan, termasuk lewat edukasi nutrisi dengan tambahan modul yang telah dikembangkan oleh GKMNU.
Dia mengatakan, kontribusi program “Royco Nutrimenu” ini membantu mengedukasi keluarga Indonesia menyajikan hidangan lezat sesuai pedoman ‘Isi Piringku’ guna mencegah berbagai permasalahan malnutrisi, khususnya stunting.
"Peran keluarga, baik ayah atau ibu, sangat penting dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi meski umumnya ibu atau calon ibu memiliki tanggung jawab lebih besar," katanya.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya bersama mitra BKKBN hingga di daerah menggencarkan sosialisasi perbaikan gizi keluarga untuk mencegah stunting yang targetkan secara nasional turun hingga 14 persen pada akhir 2024.