Makassar (Antaranews Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan mengingatkan para atlet yang tergabung dalam program "Sulsel Prima" belum aman karena masih menerapkan sistem promosi degradasi sebelum mengikuti babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2019.

Ketua KONI Sulsel Ellong Tjandra di Makassar, Sabtu, mengatakan dengan penerapan sistem promosi degradasi maka posisi atlet di program pembinaan "Sulsel Prima" sewaktu-waktu dapat tergusur dan diganti atlet yang lain.

 "Jadi atlet yang lolos Sulsel Prima belum tentu akan berlaga di pra-PON 2019, tetap harus terus bekerja keras," katanya.

 Program Sulsel Prima yang telah diluncurkan secara resmi itu memang disiapkan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan atlet demi bersaing dalam perebutan tiket berlaga di PON XX 2020 di Papua.

Berdasarkan hasil seleksi ketat yang dilakukan KONI Sulsel, maka diputuskan menerima atau meloloskan sebanyak 211 atlet dan 48 pelatih untuk bergabung dalam program Sulsel Prima.

Ratusan atlet itu tersebar di empat kategori atau tingkatan berbeda masing-masing Utama, Madya, Pratama dan Potensial.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel, Abraham Razak mengatakan ratusan atlet itu berasal dari 28 cabang olahraga seperti karate, sepak takraw, pencak silat, renang indah, kempo, bola basket, taekwondo, tarung derajat, dayung, selancar angin/layar, tinju dan sebagainya.

"Ratusan atlet yang lolos itu kita bagi dalam empat kelompok atau kategori masing-masing kategori utama (51 atlet), kategori madya (46 atlet), kategori pratama (70 atlet) serta kategori potensial sebanyak 45 orang atlet," jelasnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024