Mamuju (Antaranews Sulsel) - Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Sulbar pada bulan Agustus 2018 sebesar 68,46 persen hal ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia kerja sekitar 68 orang diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi baik sebagai pekerja atau pencari kerja
"Jumlah penduduk yang sedang menganggur pada bulan agustus 2018 sebanyak 20,2 ribu orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,16 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut berarti bahwa dari 100 penduduk yang dikategorikan angkatan kerja, sekitar 3 orang diantaranya adalah pengangguran.
Menurut dia, lapangan usaha pertanian merupakan penyerap?terbesar tenaga kerja di Sulbar.
"Pada bulan Agustus 2018, jumlah penduduk yang bekerja pada kategori ini sebanyak 323,3 ribu orang atau sebesar 52,19 persen dari jumlah penduduk yang bekerja," katanya.
Ia mengatakan, pekerja di Sulbar masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SLTP ke bawah), yaitu sebanyak 422,4 ribu atau sekitar 68,20 persen.
Selanjutnya pekerja yang berpendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 134,0 ribu atau 21,63 persen dan yang memiliki pendidikan tinggi Diploma dan PT sebanyak 63,0 ribu orang atau 10,17 persen.
"Jumlah penduduk yang sedang menganggur pada bulan agustus 2018 sebanyak 20,2 ribu orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,16 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut berarti bahwa dari 100 penduduk yang dikategorikan angkatan kerja, sekitar 3 orang diantaranya adalah pengangguran.
Menurut dia, lapangan usaha pertanian merupakan penyerap?terbesar tenaga kerja di Sulbar.
"Pada bulan Agustus 2018, jumlah penduduk yang bekerja pada kategori ini sebanyak 323,3 ribu orang atau sebesar 52,19 persen dari jumlah penduduk yang bekerja," katanya.
Ia mengatakan, pekerja di Sulbar masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SLTP ke bawah), yaitu sebanyak 422,4 ribu atau sekitar 68,20 persen.
Selanjutnya pekerja yang berpendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 134,0 ribu atau 21,63 persen dan yang memiliki pendidikan tinggi Diploma dan PT sebanyak 63,0 ribu orang atau 10,17 persen.