Wabup Selayar paparkan Taka Bonerate di konferensi cagar biosfer dunia di Wakatobi
Makassar (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Saiful Arif memaparkan pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate yang menjadi tempat tujuan para wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnu) karena bisa bermain dengan bayi hiu.
"Kami berharap pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate, Kepulauan Selayar dapat menjadi inspirasi bagi UNESCO sebagai penanggung jawab program untuk dijadikan sebagai kebijakan dan program di tingkat lokal, regional dan nasional. Bahkan dalam skala internasional," ujarnya melalui rilis diterima di Makassar, Kamis.
Saiful Arif mengatakan hal itu pada Konferensi Internasional The 15th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) Ke-15 di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 30 April-1 Mei 2024.
"Para peserta konferensi ini tetangga dari Asia Tenggara dan mereka sangat antusias, apalagi dengan pulau yang memiliki banyak bayi hiu (baby shark)," katanya.
Saiful Arif mengaku jika dirinya mendapat perhatian khusus dari panitia dan peserta karena dalam pemaparan itu banyak membahas wilayah di Tinabo yang menjadi tempat bermainnya wisman dan wisnu dengan bayi hiu.
Selain itu, pihaknya juga memprogramkan sehari tanpa menangkap ikan (one day no fishing) yang terus didorong agar kearifan lokal itu menjadi regulasi di tingkat desa.
"Kami paparkan kearifan lokal di wilayah Tinabo dimana kita bisa bermain dengan bayi hiu dan sehari tanpa menangkap ikan. Kami pun mengundang para peserta agar menghadiri Festival Taka Bonerate yang direncanakan pada 9 Oktober 2024," terangnya.
Mantan wartawan media tertua di Sulsel itu menuturkan jika dalam kurun waktu beberapa bulan, sudah ada dua kapal pesiar yang sempat berkunjung ke Pulau Tinabo yang memuat sekira 88 orang wisatawan mancanegara, dari Australia 81 orang, Selandia Baru 3 orang, Inggris 2 orang, serta Amerika Serikat dan Belanda masing-masing 1 orang.
"Ini pertanda bahwa Taka Bonerate sebagai Cagar Biosfer Kepulauan Selayar makin diminati oleh wisatawan lokal dan juga oleh wisman," tuturnya.
Saiful Arif menyatakan konferensi tingkat regional itu merupakan tindak lanjut konferensi tingkat nasional di Makassar, sekaligus persiapan konferensi tingkat dunia yang direncanakan di China awal 2025.
Ia menerangkan konferensi dihadiri delegasi dari beberapa Negara se Asia Tenggara, antara lain Australia, Timur Leste, Thailand, Kamboja, Vietnam, Jepang, Filipina dan Malaysia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wabup Selayar paparkan Taka Bonerate di konferensi cagar biosfer dunia
"Kami berharap pengelolaan Cagar Biosfer Taka Bonerate, Kepulauan Selayar dapat menjadi inspirasi bagi UNESCO sebagai penanggung jawab program untuk dijadikan sebagai kebijakan dan program di tingkat lokal, regional dan nasional. Bahkan dalam skala internasional," ujarnya melalui rilis diterima di Makassar, Kamis.
Saiful Arif mengatakan hal itu pada Konferensi Internasional The 15th Southeast Asian Biosphere Reserve Network (SeaBRnet) Ke-15 di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 30 April-1 Mei 2024.
"Para peserta konferensi ini tetangga dari Asia Tenggara dan mereka sangat antusias, apalagi dengan pulau yang memiliki banyak bayi hiu (baby shark)," katanya.
Saiful Arif mengaku jika dirinya mendapat perhatian khusus dari panitia dan peserta karena dalam pemaparan itu banyak membahas wilayah di Tinabo yang menjadi tempat bermainnya wisman dan wisnu dengan bayi hiu.
Selain itu, pihaknya juga memprogramkan sehari tanpa menangkap ikan (one day no fishing) yang terus didorong agar kearifan lokal itu menjadi regulasi di tingkat desa.
"Kami paparkan kearifan lokal di wilayah Tinabo dimana kita bisa bermain dengan bayi hiu dan sehari tanpa menangkap ikan. Kami pun mengundang para peserta agar menghadiri Festival Taka Bonerate yang direncanakan pada 9 Oktober 2024," terangnya.
Mantan wartawan media tertua di Sulsel itu menuturkan jika dalam kurun waktu beberapa bulan, sudah ada dua kapal pesiar yang sempat berkunjung ke Pulau Tinabo yang memuat sekira 88 orang wisatawan mancanegara, dari Australia 81 orang, Selandia Baru 3 orang, Inggris 2 orang, serta Amerika Serikat dan Belanda masing-masing 1 orang.
"Ini pertanda bahwa Taka Bonerate sebagai Cagar Biosfer Kepulauan Selayar makin diminati oleh wisatawan lokal dan juga oleh wisman," tuturnya.
Saiful Arif menyatakan konferensi tingkat regional itu merupakan tindak lanjut konferensi tingkat nasional di Makassar, sekaligus persiapan konferensi tingkat dunia yang direncanakan di China awal 2025.
Ia menerangkan konferensi dihadiri delegasi dari beberapa Negara se Asia Tenggara, antara lain Australia, Timur Leste, Thailand, Kamboja, Vietnam, Jepang, Filipina dan Malaysia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wabup Selayar paparkan Taka Bonerate di konferensi cagar biosfer dunia