Makassar (ANTARA) - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian Muh Risal (21) warga Lamuru, Kabupaten Soppeng, yang tenggelam akibat terseret arus deras di Sungai Walanae, Kampung Bacu Bacue, Dusun Sanaelong, Kecamatan Lamuru, perbatasan Kabupaten Soppeng-Bone, Sulawesi Selatan.
"Korban baru dilaporkan oleh Kepala Desa Padaelo kemarin, dan hingga kini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan memperluas wilayah pencarian," kata Kepala Basarnas Kelas A Makassar Muhammad Arif Anwar, di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, pencarian dilakukan dua hari terakhir setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pemerintah setempat.
Arif menambahkan bahwa untuk menuju ke Kabupaten Soppeng, tim penolong Pos SAR Bone harus menempuh waktu sekitar tiga jam dengan jarak 136 km berangkat dari Pos SAR Bone.
Dengan lima orang personel dari Pos SAR Bone dan bersama tim SAR gabungan lainnya, lanjut dia, pada hari kedua pencarian ini tim SAR dibagi menjadi dua, dengan masing-masing tim menyusuri sisi kiri dan sisi kanan Sungai Walanae menggunakan perahu karet.
"Kami berharap proses pencarian hari ini tidak menemukan hambatan yang besar dalam pelaksanaannya," kata Arif.
Arif juga tetap memperingatkan kepada personel yang melakukan operasi SAR di wilayah sungai dengan arus deras ini agar selalu saling menjaga dan memperhatikan keselamatan di antara personel yang bertugas.
Pasalnya, arus sungai tidak dapat diprediksi, tidak tahu kapan deras dan kapan air sungai tenang, sehingga seluruh personel yang bertugas diminta agar selalu memperhatikan keselamatan saat melaksanakan operasi SAR.
Korban atas nama Muh Risal, pria yang berprofesi sebagai petani jagung, diduga hilang terseret arus sungai pada Sabtu (12/4) menjelang maghrib. Risal saat itu hendak mengambil alat tanamnya yang tertinggal dengan melewati Sungai Walanae.
Namun, karena tidak kuat menahan derasnya arus, maka korban terseret dan diperkirakan tenggelam di sekitar Sungai Walannae. Namun, kejadian tersebut baru dilaporkan keesokan harinya kepada pihak SAR oleh pemerintah desa setempat, karena akses yang cukup jauh dari ibu kota kabupaten.
Baca juga: SAR gabungan temukan jasad korban tenggelam di Sungai Kalibone Pangkep