Makassar (Antaranews Sulsel) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan mengajak seluruh pemangku kepentingan menyatukan sikap dan komitmen menghadapi 2019 dalam merespons Indonesia sebagai 10 negara yang wajib dikunjungi versi organisasi internasional Lonely Planet.

Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba di Makassar, Rabu, mengatakan sangat bersemangat dan termotivasi oleh penilaian Lonely Planet, organisasi yang dapat dipercaya.

"Kami (Asita) baru bicara dihadapan seluruh `stakeholder` dalam acara yang digelar Dinas Pariwisata Makassar, dan meminta semua bersiap diri," katanya.

Bagi Asita Sulsel seluruh "stakeholder" (pemangku kepetingan) pariwisata solid bergandengan tangan, menjaga kekompakan karena jika bekerja sama diperkuat dari dalam maka tentu saat keluar juga akan maksimal. "Artinya kita menyamakan persepsi dahulu sebelum menghadapi agenda besar nanti," lanjut dia.

Ia menjelaskan, rekomendasi organisasi internasional Lonely Planet merupakan momentum yang tepat untuk segera menyatukan sikap sehingga pariwisata di Indonesia bisa semakin berjaya.

Hal itu juga begitu penting bagi pemerintah yang telah menargetkan bisa mendatangkan devisa pariwisata pada 2019 menembus angka 20 miliar dollar AS.

"Jadi kami memfokuskan atau memprioritaskan dulu dengan perkataan harga dengan seluruh stakeholder seperti PHRI untuk prioritas reservasi,"jelasnya.

Setelah sudah ada penyatuan komitmen maka selanjutnya melakukan promosi dan pengembangan destinasi untuk menyambut para wisatawan asing tahun depan," sebutnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024