Makassar (Antaranews Sulsel) -General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar Bambang Yusuf mengatakan insiden padam total (black out) aliran listrik akibat cuaca buruk yang menyebabkan gangguan pada transmisi.

"Diperkirakan penyebab gangguan terjadi di ruas pengantar transmisi Makale-Palopo. Saat kejadian memang kondisi hujan lebat, namun demikian tetap diinvestigasi lebih lanjut," katanya saat dikonfirmasi, Jumat dini hari .

Selain itu, kata Yusuf, saat terjadi black out atau pemutusan aliran listrik secara total, beberapa pembangkit lepas dari sistem, dan untuk masuk kembali diperlukan start pendinginan yang membutuhkan waktu sekitar delapan jam.

"Jadi diperkiraan malam ini belum bisa pulih 100 persen. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Yusuf yang masih terus memantau perkembangannya.

Berdasarkan informasi yang diterima, terjadi black out sistem kelistrikan pada 15 November 2018 pukul 15.56 WITA.

Saat itu beban lepas di DCC Selatan sebesar 394,58 megawatt (MW), sementara beban masuk DCC Selatan 19,05 MW. Saat ini tim teknisi sedang melakukan upaya menormalkannya?secara bertahap.

Pemadaman listrik secara keseluruhan tersebut diketahui pada pukul 15.21 WITA, karena telah terjadi gangguan pada sistem kelistrikan di wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbangsel).

Sampai pukul 00.30 WITA pemadaman total masih berlangsung atau selama 10 jam sejak pemadaman awal.

Meski demikian, beberapa daerah sudah mulai teraliri listrik, seperti sebagian Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Pare-pare, dan Kabupaten Pinrang pada pukul 00.29 WITA, Jumat (16/11).

Bambang mengatakan perlahan-lahan sistem kelistrikan sudah mulai menyala secara bertahap, serta memohon doa agar sistem dapat kembali normal dan secara bertahap memulihkan sistem kelistrikan.

Pihak PLN Unit Induk Wilayah ?(UIW) Sulselrabar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan. Sampai saat ini petugas PLN di lapangan masih berjuang untuk menormalkan kembali sistem kelistrikan.

"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya kami dalam memulihkan sistem kelistrikan dapat berjalan dengan lancar sehingga listrik dapat kembali normal. Untuk update informasi selanjutnya akan kami informasikan," demioian Humas PLN Wilayah Sulselrabar Eko Wahyu Prasongko melalui informasi resminya.

Padamnya listrik secara total tersebut menimbulkan banyak dampak mulai aktivitas warga terhambat, proses transaksi ekonomi tidak berjalan lancar hingga sejumlah pelaku ekonomi kuliner harus tutup lebih awal karena penerangan tidak maksimal.

Tidak hanya itu, tiga peristiwa kebakaran juga terjadi di saat black out yakni di wilayah permukiman warga Jalan Sabutung Baru, Kecamatan Ujungtanah, pemilik rumah adalah Hodi alias Dedeng dan di Jalan Faisal Raya Kompleks Phinisi Nusantara Residen Blok A2 Makasar, Kecamatan Rappocini, pemilik rumah Arafah Kubbe.

Diduga dua kebakaran ini disebabkan kelalaian atau tidak awas memperhatikan lilin saat berada di dalam rumah ketika terjadi pemadaman listrik total.

Sedangkan kebakaran lainnya di Hotel POD ?di lantai empat, wilayah Jalan Penghibur, Pantai Losari Makassar, diketahui pemiliknya bernama Rudi.

Penyebab kebakaran salah menggunakan genset hingga terjadi percikan api di lantai empat hotel transit tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024