Makassar (Antaranews Sulsel) - Indeks Partisipasi Perempuan dibidang politik di Kabupaten Sinjai mencapai lebih dari 9 persen setelah terakomodasinya perempuan sebagai anggota DPRD.

"Kalau sebelumnya di DPRD Sinjai dari 30 anggota dewan hanya ada satu orang perempuan, kemudian meningkat menjadi tiga, lalu empat orang dan kini sudah delapan orang," kata Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong menanggapi potensi dan peluang perempuan di Kabupaten Sinjai, Sulsel, Sabtu.

Dia mengatakan, partisipasi politik perempuan dan adanya kesempatan menempati posisi strategis di bidang legislatif itu menunjukkan peningkatan peran perempuan yang cukup signifikan.

Kondisi itu juga diikuti di bidang eksekutif, sebagai contoh dari BKPSDM posisi tertinggi diduduki oleh perempuan, begitu juga asisten 2 dan asisten 3.

"Saya berharap ke depan, peningkatan pendapatan perempuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum," katanya.

Untuk mencapai itu, lanjut dia, salah satu upayanya dengan membantu pengembangan gula semut (palm sugar) dari bahan gula aren. Produksi gula semut ini yang dikembangkan di 10 desa ini akan ditingkatkan sehingga ke depan usaha masyarakat ini dapat berkesinambungan.

Apalagi, lanjut dia, sudah banyak peminatnya dari luar Sulsel, sehingga terbuka peluang pasar. Menindaklanjuti hal itu, juga akan dikembangkan bibit unggul tanaman nira dengan bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.

"Pihak pemerintah pusat juga sudah merespon produksi masyarakat Sinjai ini dan meminta agar kemasannya lebih diperbaiki lagi, sehingga bisa diekspor ke luar negeri," katanya.

Dia mengatakan, gula semut yang diproduksi sebagian besar perempuan di Sinjai ini akan memberikan peningkatan pendapatan keluarga. Sebagai gambaran, gula aren yang biasanya dijual Rp50 ribu per kilogram meningkat menjadi Rp70 ribu - Rp80 ribu per kilogram ketika menjadi gula semut.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024