Makassar (Antaranews Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, punya cara tersendiri untuk mendekati pemilih dengan menggelar sosialisasi berbasis keluarga disertai diskusi melalui forum warga.

"Semangat kita adalah pendidikan pemilih lebih merakyat dan membumi, sehingga menyentuh lapisan masyarakat. Keluarga adalah wadah yang paling bisa mudah terpapar informasi," kata Ketua KPU Toraja Utara, Bonnie Freedom, saat dikonfirmasi Selasa.

Kegiatan ini, kata dia, adalah upaya KPU agar dapat mendekatkan pemilih dengan penyelenggara pemilu dan isu-isu kepemiluan sehingga partisipasi mereka pada keseluruhan tahapan pemilu meningkat baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kecamatan Rantebua, Toraja Utara dengan menghadirkan 180 warga dari berbagai lembang di kecamatan setempat untuk ikut berpartisipasi mendengarkan sosialisasi dibarengi diskusi.

Menurutnya, pola pendekatan itu lebih efektif dan masyarakat bisa lebih bisa menerima dengan cepat, selain peran media massa dan alat peraga kampanye yang bersebaran juga menjadi media informasi.

"Kami turun langsung, dari kegiatan ini KPU bisa mengidentifikasi secara langsung apa saja problem pemilih. Misalnya, alat peraga kurang terpasang, pemilih yang tidak terdaftar, pengetahuan soal kampanye dan hal-hal yang dilarang," ujar dia.

Dia meyakini sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga akan menjadi `produk` unggulan penyelenggara pemilu dalam menyasar pemilih.

Sebab, keluarga sebagai basis sosialisasi dan pendidikan pemilih sudah terakomodir dalam Peraturan KPU Nomor 08 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan.

Sementara narasumber pada kegiatan diskusi itu seperti mantan Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief dan mantan Ketua KPU Torut Merry Parura ikut memaparkan materinya.

Iqbal Latief yang juga presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sulsel mengatakan bahwa jika sosialisasi berbasis keluarga berjalan efektif dan masyarakat memiliki pengetahuan pemilu, tentu akan memberikan dampak kesadaran dalam berpartisipasi. "Bukanya hanya partisipasi ke TPS tetapi juga berpartisipasi dalam proses misalnya menjadi kawan KPU sebagai agen penyebar informasi kepemiluan,"katanya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024