Makassar (Antaranews Sulsel) - Kebakaran SPBU di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 7490239 jalan Abdullah Daeng Sirua (Abdesir) Makassar, Sulawesi Selatan disebabkan adanya kelalaian sehingga menimbulkan reaksi kimia.

"Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik akibat terjadinya segitiga api atau biasa disebut oksidasi pada reaksi kimia yang begitu cepat hingga menimbulkan kebakaran," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto di Makassar, Jumat.

Dia menjelaskan proses segitiga tersebut karena ada tiga unsur yang bergesekan pada waktu bersamaan seperti panas, udara dan bahan bakar mudah terbakar yang menimbulkan atau menghasilkan cahaya.

Sedangkan elemen pendukung sampai terjadi kebakaran ketika panas tertentu yang muncul lalu didukung bahan bakar ditambah oksigen menjadi pemicunya.

"Dari hasil Labfor saat itu ada tumpahan dari premium selanjutnya mengenai radiator pada depan kabin mobil lalu muncul api dan langsung membesar," ujarnya.

Mengenai kronologi kejadian, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium saat pengisian itu tertumpah di depan kabin mobil, karena sudah terlanjur penuh maka di carikan jeriken untuk menampung sisanya.

Keterangan yang diperoleh salah seorang operator SPBU setempat sempat menawarkan kepada sopir mobil L-300 yang terbakar itu, sisanya bahan bakarnya agar disimpan di dalam jeriken.

"Sopir menyiapkan dua jerigen untuk sisa bahan bakarnya. Tetapi saat ditaruh di depan kemudi ketika diisi muncul percikan api, namun tidak diperhatikan. Selanjutnya, pada pengisian jeriken kedua percikan api tadi langsung membesar," katanya.

Di saat bersamaan supir yang berada di sekitar mobilnya ketika mengisi BBM mengalami luka bakar pada bagian tangan dan pahanya. Polisi pun menetapkan supir mobil L-300 Novaleus (25) dan operator SPBU setempat sementara magang yakni Yanto Benu (45) sebagai tersangka

"Penetapan tersangka berdasarkan hasil pemeriksaan tujuh saksi, termasuk supir mobil dan operator SPBU Abdesir karena dianggap ada kelalaian dalam kasus ini," tambahnya.

Kerugian akibat kejadian itu ditaksir ratusan juta termasuk tiga kendaraan, dua motr dan satu mobil serta dua dispenser pompa SPBU Abdesir.

"Kerugian ditaksir bila dihitung-hitung sebesar Rp800 juta, hitungannya karena ada dua dispenser rusak dan fisik SPBU hangus terbakar. Kami juga sudah memeriksa secara internal operator SPBU yang bertugas. Semuanya kami serahkan kepada pihak kepolisian," ungkap Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Roby Hervindo. 
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024