Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan meninjau lokasi banjir di Kabupaten Barru, sekaligus melayat ke rumah duka, dua warga Panciro, Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu, yang terseret air saat banjir melanda daerah setempat, Sabtu. 
   
Gubernur didampingi Bupati Barru, Suhardi Saleh, Kapolsek Barru AKBP Burhaman, Dandim 1405 beserta unsur Muspida dan Muspika melakukan pemantauan dan mendatangi rumah korban tersebut selanjutnya menggelar rapat di Rumah Jabatan Bupati Barru. 
   
"Kita hadir disini untuk memberikan semangat dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan. Anak dan bapak ini telah berpulang ke rahmatullah dan insya allah amalan mereka diterima di Sisi Allah SWT," ujar Nurdin dalam siaran persnya.
   
Sedangkan untuk penanganan banjir telah dilakukan dinas terkait selanjutnya bersatus darurat bencana yang ditangani hingga lima hari kedepan. Mengenai penyebab utama banjir tersebut, kata dia belum bisa ditarik kesimpulan. 
    "
Sedang dilakukan assesmen terkait bencana ini, kita tidak bisa menduga-duga tapi harus dikaji dan jalan untuk mengetahui penyebab mengapa bisa sampai terjadi banjir seperti ini," katanya.   
   
Kapolres Barru AKBP Burhaman saat dikonfirmasi mengatakan, dua orang korban yang sebelumnya hilang telah ditemukan meninggal dunia masing-masing ayah dan anak yakni Muhammad (55) dan Sulfiah (14) masih duduk di kelas III SMP setempat.  
   
"Saat ini kondisi sudah semakin kondusif. Kedua korban juga sudah dimakamkan setelah ditemukan tim Basarnas tidak jauh dari rumah korban saat arus air banjir sudah berkurang," ujarnya.
   
Selain itu, telah digelar pertemuan di Rumah Jabatan Bupati untuk membahas penanganan banjir tersbut dengan melibatkan seluruh unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan Musyawarah Pimpinan Kabupaten (Muspika) guna penanganan musibah tersebut. 
   
Pihaknya juga membenarkan bahwa terjadi musibah banjir di enam Kecamatan di Kabupaten Barru yakni di Kecamatan Taneterilau, Kecamatan Barru, Kecamatan Balusu, Kecamatan Soppengriaja, Kecamatan Mallusetadi, dan Kecamatan Taneteriaja. Dampak terparah berada di Desa Takkalasi, Kecamatan Balusu dengan ketinggian air mencapai dua meter. 
   
Sedangkan untuk korban jiwa mencapai lima orang, hilang lima orang. luka-luka nihil. Jumlah pengungsi khusus di Desa Takkalasi sebanyak seribu orang dan kemungkinan masih akan bertambah. Sementara dampak kerusakan belum dapat dihitung.  
   
Tim bantuan kemanusiaan yang telah turun ke lokasi bencana yakni BPBD Kabupaten Barru, Tim SAR, Basarnas Makassar, ACT MRI, TRC dan relawan lokal kurir langit. Bantuan yang mendesak disalurkan seperti makanan siap saji, pakaian dan selimut.
   
Anggota tim BPBD Kabupaten Barru, Ivan menuturkan dua korban tersebut di temukan tim penyelamat tidak jauh dari rumahnya. Besar kemungkinan keduanya terseret arus keras ketika terjadi banjir. Muhammad diperkirakan mencari anaknya yang belum pulang sementara air sudah meninggi. 
   
Hingga saat ini dilaporkan kondisi di sejumlah titik banjir mulai kondusif. Hanya saja sejak kemarin jalan poros Barru- Pare-pare dan arah sebaliknya mengalami hambatan karena terjadi kemacetan parah akibat air sudah memenuhi jalan raya. 
   
Sejumlah mobil pun harus memutar balik dengan mengambil jalan alternatif di jalan Bulu Dua (daerah pegunungan) menghubungkan Kabupaten Sidrap arah dari Kota Makassar dan sebaliknya dari Kota Pare-pare menghubungkan Kabupaten Maros. Selain itu dilapaorak ratusan hektar sawah terendam banjir serta sejumlah pemukiman penduduk. 

    

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024