Makassar (Antaranews Sulsel) - Kebakaran terjadi di Perumahan Bukit Cahaya Manggala Blok I, RT 005 Jalan Nipanipa Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu malam, mengakibatkan seorang meninggal dunia.
Diduga Faisal alias Gopal (30) meninggal dunia karena menghirup asap di rumah itu ketika kebakaran sebab tidak ditemukan adanya luka bakar di tubuhnya.
Korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara untuk mendapatkan penanganan medis serta pemeriksaan lanjutan.
Ayah korban, Jafar saat dikonfirmasi mengatakan bahwa anaknya menderita sakit dan tidak bisa berjalan normal karena menderita kelumpuhan, sehingga pada saat terjadi kebakaran, korban tidak sempat menyelamatkan diri.
"Saya di kantor tadi baru dapat kabar setelah ditelepon anak saya Fahiran bahwa waktu magrib kalau rumah terbakar. Saya langsung bergegas dan waktu sampai rumah sudah habis terbakar," tutur Jafar.
Pria yang berprofesi sebagai sopir di salah satu perusahaan asing ini tidak menyangka akan terjadi peristiwa itu. Padahal, menurut dia, saat ini musim hujan tidak mungkin bisa terjadi kebakaran, lain halnya saat kemarau. Sedangkan untuk kerugian dari peristiwa itu ditaksir ratusan juta rupiah.
Sementara itu para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar baru menerima informasi kebakaran itu pada pukul 20.56 WITA. Sebanyak enam unit armada, empat unit dari Posko Manggala dan dua unit dari Posko Timur Damkar diterjunkan ke lokasi tersebut.
Beruntung kobaran api itu tidak menjalar ke rumah warga lainnya karena petugas Damkar berhasil memadamkan si jago merah selang 30 menit kemudian.
Meskipun demikian, imbas dari kebakaran itu juga melalap atap rumah tetangganya, yakni rumah milik Hadi (ketua RT setempat), dan Beni.
Infomasi diperoleh Antara ada dua versi, yakni sumber api diduga dari kebocoran gas dan akibat korsleting di rumah tersebut.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan kebakaran itu.
Diduga Faisal alias Gopal (30) meninggal dunia karena menghirup asap di rumah itu ketika kebakaran sebab tidak ditemukan adanya luka bakar di tubuhnya.
Korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara untuk mendapatkan penanganan medis serta pemeriksaan lanjutan.
Ayah korban, Jafar saat dikonfirmasi mengatakan bahwa anaknya menderita sakit dan tidak bisa berjalan normal karena menderita kelumpuhan, sehingga pada saat terjadi kebakaran, korban tidak sempat menyelamatkan diri.
"Saya di kantor tadi baru dapat kabar setelah ditelepon anak saya Fahiran bahwa waktu magrib kalau rumah terbakar. Saya langsung bergegas dan waktu sampai rumah sudah habis terbakar," tutur Jafar.
Pria yang berprofesi sebagai sopir di salah satu perusahaan asing ini tidak menyangka akan terjadi peristiwa itu. Padahal, menurut dia, saat ini musim hujan tidak mungkin bisa terjadi kebakaran, lain halnya saat kemarau. Sedangkan untuk kerugian dari peristiwa itu ditaksir ratusan juta rupiah.
Sementara itu para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar baru menerima informasi kebakaran itu pada pukul 20.56 WITA. Sebanyak enam unit armada, empat unit dari Posko Manggala dan dua unit dari Posko Timur Damkar diterjunkan ke lokasi tersebut.
Beruntung kobaran api itu tidak menjalar ke rumah warga lainnya karena petugas Damkar berhasil memadamkan si jago merah selang 30 menit kemudian.
Meskipun demikian, imbas dari kebakaran itu juga melalap atap rumah tetangganya, yakni rumah milik Hadi (ketua RT setempat), dan Beni.
Infomasi diperoleh Antara ada dua versi, yakni sumber api diduga dari kebocoran gas dan akibat korsleting di rumah tersebut.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan kebakaran itu.