Makassar (Antaranews Sulsel)- Perusahaan Umum(Perum) Bulog Divre Sulselbar menargetkan serapana atau pengadaan beras dari petani pada 2019 ini bisa mencapai 270 ribu ton.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Mansyur, di Makassar, Minggu, mengatakan target tersebut didasarkan pencapaian serapan pihaknya pada setiap tahun.
"Kita melihat penyerapan setiap tahun terus mengalami peningkatan. Untuk tahun ini misalnya, daya serap kita berada sebanyak hampir 250 ribu ton (249.508 ton)," katanya.
Untuk target daya serapan beras dari petani tahun ini secara angka mengalami penurunan dibandingkan satu dua tahun lalu yang justru menargetkan hingga 400 ribu ton.
Namun demikian, kata dia, target tersebut merupakan yang tertinggi kedua se-Indonesia. Perum BULOG Sulselbar hanya kalah dari Jawa Timur.
Pihaknya juga akan terus berupaya merealisasikan target yang dibebankan.Tentunya dengan lebih rutin memantau perkembangan atau kondisi panen petani disejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"Kemarin (2018), daya serapan kita mencapai 70 persen dari total ?target 400 ribu ton. Kita itu memang tidak monopoli (menyerap beras petani) namun apa yang kita lakukan tentu bagaimana agar bisa membantu petani," ujarnya.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Mansyur, di Makassar, Minggu, mengatakan target tersebut didasarkan pencapaian serapan pihaknya pada setiap tahun.
"Kita melihat penyerapan setiap tahun terus mengalami peningkatan. Untuk tahun ini misalnya, daya serap kita berada sebanyak hampir 250 ribu ton (249.508 ton)," katanya.
Untuk target daya serapan beras dari petani tahun ini secara angka mengalami penurunan dibandingkan satu dua tahun lalu yang justru menargetkan hingga 400 ribu ton.
Namun demikian, kata dia, target tersebut merupakan yang tertinggi kedua se-Indonesia. Perum BULOG Sulselbar hanya kalah dari Jawa Timur.
Pihaknya juga akan terus berupaya merealisasikan target yang dibebankan.Tentunya dengan lebih rutin memantau perkembangan atau kondisi panen petani disejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"Kemarin (2018), daya serapan kita mencapai 70 persen dari total ?target 400 ribu ton. Kita itu memang tidak monopoli (menyerap beras petani) namun apa yang kita lakukan tentu bagaimana agar bisa membantu petani," ujarnya.