Makassar (Antaranews Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mendorong percepatan pembangunan Bendungan Je'nelata di Kabupaten Gowa.
Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Sulsel, Jumat, sekaligus mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah merencanakan pembangunan Bendungan Jene`lata, di Kabupaten Gowa itu.
"`Alhamdulillah` jika akan dikebut pembangunannya, sehingga masyarakat Gowa bisa menikmati bendungan dan sekaligus mengairi 22 ribu hektare sawah warga Gowa," ujarnya.
Pihak PUPR merencanakan proyek bendungan akan selesai sekitar tahun 2022-2023. Salah satu manfaat kehadiran Bendungan Jene`lata, adalah potensi banjir sungai Jene`lata yang sebelumnya 1.800 meter kubik, akan turun hingga 750 meter kubik.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga mengapresiasi langkah percepatan pemerintah pusat dan respons cepat Bupati Gowa untuk menginisiasi akselerasi pembangunan yang akan menelan anggaran sekitar Rp 1,7 sampai Rp 2 triliun dari APBN tersebut.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Teuku Iskandar telah melaporkan rencana pembangunan bendungan pada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, 30 Januari lalu.
Dari data teknis BBWSPJ diketahui luas lahan Bendungan Je'nelata diperkirakan kurang lebih 1.702,81 hektare. Terdiri dari kebutuhan luas lahan untuk konstruksi kurang lebih 70,83 hektare, luas lahan untuk akses dan lain-lain 199,80 hektare, luas untuk fasilitas umum 2,23 hektare, kebutuhan lahan untuk genangan 1.220,60 hektare, dan kebutuhan lahan untuk "greenbelt" 209,35 hektare.
Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp 460 miliar untuk pembebasan lahan 1.702,81 hektare, yang mencakup lima desa di Kecamatan Manuju.
Ada sekitar 7.092 jiwa atau 1.733 kepala keluarga nantinya yang akan direlokasi sebelum proyek pengerjaan Bendungan Je'nelata dimulai.
Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Sulsel, Jumat, sekaligus mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah merencanakan pembangunan Bendungan Jene`lata, di Kabupaten Gowa itu.
"`Alhamdulillah` jika akan dikebut pembangunannya, sehingga masyarakat Gowa bisa menikmati bendungan dan sekaligus mengairi 22 ribu hektare sawah warga Gowa," ujarnya.
Pihak PUPR merencanakan proyek bendungan akan selesai sekitar tahun 2022-2023. Salah satu manfaat kehadiran Bendungan Jene`lata, adalah potensi banjir sungai Jene`lata yang sebelumnya 1.800 meter kubik, akan turun hingga 750 meter kubik.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga mengapresiasi langkah percepatan pemerintah pusat dan respons cepat Bupati Gowa untuk menginisiasi akselerasi pembangunan yang akan menelan anggaran sekitar Rp 1,7 sampai Rp 2 triliun dari APBN tersebut.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Teuku Iskandar telah melaporkan rencana pembangunan bendungan pada Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, 30 Januari lalu.
Dari data teknis BBWSPJ diketahui luas lahan Bendungan Je'nelata diperkirakan kurang lebih 1.702,81 hektare. Terdiri dari kebutuhan luas lahan untuk konstruksi kurang lebih 70,83 hektare, luas lahan untuk akses dan lain-lain 199,80 hektare, luas untuk fasilitas umum 2,23 hektare, kebutuhan lahan untuk genangan 1.220,60 hektare, dan kebutuhan lahan untuk "greenbelt" 209,35 hektare.
Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sekitar Rp 460 miliar untuk pembebasan lahan 1.702,81 hektare, yang mencakup lima desa di Kecamatan Manuju.
Ada sekitar 7.092 jiwa atau 1.733 kepala keluarga nantinya yang akan direlokasi sebelum proyek pengerjaan Bendungan Je'nelata dimulai.