Luwu (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Perum Bulog merencanakan pembangunan dua penggilingan beras terpadu di Luwu Raya pada 2019.

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan tentang rencana itu saat menghadiri puncak perayaan HUT Ke-13 Belopa sebagai Ibu Kota Kabupaten Luwu di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Rabu.

"Luwu Raya ini lumbung produksi gabah di Sulsel. Namun sayang masyarakat Luwu Raya justru masih beli beras di Sidrap," katanya.

Ia menjelaskan, keberadaan penggilingan padi yang akan dibangun bersama Perum BULOG tersebut membuat wilayah itu sebagai lumbung pangan nasional.

Selain sebagai lumbung padi, kata dia, Luwu Raya juga penghasil kakao terbesar ketiga di dunia dan ini tentu menjadi potensi yang harus dimaksimalkan kedepan.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu sebelumnya telah menargetkan serapan Bulog terhadap produksi beras petani bisa naik hingga di atas 15 persen. Yang awalnya hanya 10 persen berdasarkan Peraturan Gubernur.

Sejauh ini, Sulsel menyuplai kebutuhan beras 27 provinsi di Indonesia. Karenanya, Nurdin Abdullah akan terus mendorong serapan Bulog lebih besar, bukan hanya 10 persen. Sulsel masih memiliki potensi diantaranya Luwu Raya.

"Orang Luwu Raya beli beras di Sidrap, dan tantangan Bulog untuk membangun rice processing di Luwu Raya," ujarnya.

Tantangan yang ada saat ini, kata Nurdin Abdullah, petani kesulitan benih dan pupuk. Jika kebutuhan mereka bisa dipenuhi, petani akan dapat diajak untuk bekerja sama.

"Untuk Sulsel juga akan melakukan upaya mengadakan stok periode Februari - Mei ada 500 ribu hektare, akan dipanen 1 juta ton," katanya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024