Makassar (Antaranews Sulsel) - Calon Wakil Presiden Ma`ruf Amin membahas pengarusutamaan Islam Wasathiyah pada Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan yang digelar Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama di Makassar, Rabu malam.

"Wasathiyah adalah berada antara satu dengan yang lain yang selalu menjaga keseimbangan," kata Ma`ruf pada Dialog Nasional yang mengusung tema "Mengqrusutamakan Islam Wasathiyah: Menyikapi Bahaya Hoax dan Fitnah bagi Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan" dan dihadiri sekitar 300 orang peserta.

Menurut dia, kaitan antara agama dan kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa dan negara ini. Karena itu, pemahaman keagamaan dalam Islam selalu mengedepankan keseimbangan dan menjadi rahmat bagi yang lainnya.

Pada kesempatan yang sama Ma`ruf juga menghadiri undangan Komunitas Milenial Ma`ruf Amin for Indonesia dengan Sekjen Rian Andi Sumarno.

Ma`ruf mengatakan, generasi muda yang juga dikenal dengan generasi 4.0 ini harus kritis dan kreatif dengan memanfaatkan potensi daerah menghadapi tantangan global.

Sebagai gambaran, menurut Ma`ruf, Sulsel sebagai salah satu sentra produksi kakao maka harus mampu meningkatkan nilai jual kakao dengan mengolahnya menjadi coklat dan dapat dinikmati masyarakat. Jangan sampai kakao diolah negara lain dan kemudian masuk kembali ke Indonesia dengan nilai jual yang lebih mahal.

"Ke depan kita harap nilai tambah itu tidak dinikmati oleh negara lain, tetapi dinikmati di sini," katanya.

Ma`ruf juga mengingatkan agar generasi milenial tidak terjebak dengan hoax atau kebohongan, karena dalam agama Islam mereka yang membuat dan menyebar kebohongan itu adalah calon penghuni neraka.

Terkait upaya meraih simpati kaum milenial, dia mengatakan, pihaknya optimistis pasangan nomor urut 1 untuk Pilres mendapatkan dukungan pada hari H. Bahkan untuk meraih suara di Sulsel diyakini dapat mencapai 70 suara dari wajib pilih.

Pada dialog nasional Keagamaan dan Kebangsaan ini selain Ma`ruf sebagai pembicara utama, juga turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Ketua MUI AGH Sanusi Baco, LC, Rektor Universitas Islam Negeri Alaluddin Prof Dr Musafir Pababbari dan Kakanwil Kemenag Anwar Abu Bakar.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024