Makassar (Antarannews Sulsel) - Sebanyak lima pengacara ikut mendampingi 15 orang camat yang dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan terkait video yang viral diduga ikut mengkampanyekan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Kami tetap melakukan pendampingan hukum termasuk menunggu hasil pemeriksaan Bawaslu Sulsel seperti apa nanti hasilnya baru dipikirkan langkah-langkah apa dilakukan," kata perwakilan kuasa hukum camat sebagai terlapor, Zulkifli Hasanuddin di kantor Bawaslu setempat, Jumat.

Menurut dia, kedatangan kliennya untuk memenuhi undangan panggilan klarifikasi dari Bawaslu Sulsel sekaitan dengan adanya laporan yang dilayangkan tim Capres terhadap video tersebut.

Selain itu, pihaknya masih akan mempelajari apakah video yang beredar tersebut sengaja diedit sedemikian rupa atau tidak, nanti hasil pemeriksaan yang membuktikan.

"Kalau ditanyakan video itu bisa saja diedit atau tidak, nanti kita lihat hasil pemeriksaan. Jelasnya kami tetap mendampingi para camat sebagai kuasa hukumnya," tambah Zulkifli?

Lima orang kuasa hukum yang mendampingi para camat tersebut masing Adnan Buyung Aziz, Ahmad Rianto, Nursalim Djalil, Abdul Aziz dan Zukflifli Hasanuddin.

Kelima pengacara ini diketahui sebelumnya mendampingi perkara sengketa Pilkada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Camat Panakukang, Andi Pangeran sempat dicegat wartawan saat tiba di kantor Bawaslu Sulsel menuturkan, kedatangannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenuhi panggilan bersama camat lainnya, karena dituding melakukan pelanggaran Pemilu.

"Saya siap memberikan klarifikasi dan akan menjelaskan dan menjawab sesuai kemampuan saya dan apa yang saya ketahui," katanya.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 1,26 menit dan menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bersama 15 camat se-Kota Makassar sebagai komando untuk menyampaikan dukungan disertai simbol-simbol mendukung pasangan Capres cawapres, Jokowi-Amin.

Hingga saat ini proses pemeriksaan masih berjalan dan dilaksanakan secara maraton oleh Bawaslu dan tim sentra Gakkumdu guna memita klarifikasi mengapa video tersebut beredar luas dan apa motifnya.

Polisi juga terlihat berjaga-jaga di kantor Bawaslu.
  Sejumlah camat memenuhi undangan panggilan klarifikasi atas laporan terkait video yang beredar yang dituding mendukung Capres-Cawapres tertentu di Kantor Bawaslu Sulawesi Selatandi Makassar, Jumat (22/2/2019). (Foto Antara/Darwin Fatir)

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024