Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar menggelar sosialisasi pengawasan tahapan Pemilu serentak 2019 sebagai bagian dari peran serta pengawasan serta edukasi kepada masyarakat dan peserta Pemilu.

"Diperlukan sosialiasi baik kepada masyarakat maupun perserta pemilu agar semua dapat mematuhi rambu-rambu agar tidak melakukan pelanggaran," ujar Ketua Bawaslu Makassar Nursari di Hotel Remcy Panakkukang, Selasa.

Menurutnya, Bawaslu bukan lembaga eksklusif tapi lembaga yang bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu. Selain itu, melihat Kota Makassar situasi politik cukup dinamis mengingat peserta pemilu cukup banyak.

Selain itu, Nursari menegaskan presepsi Makassar masuk dalam zona merah adalah tidak benar, semua baik-baik, karena yang menentukan adalah peran dari masyarakat, mitra penyelenggara peserta pemilu itu sendiri.

"Menetukan amannya pemilu dari kita semua, baik masyarakat, peserta pemilu, para ormas, media dan semua warga punya tanggungjawab untuk ikut mengawasi,"tambahnya.

Sementara Komisoner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad pada kesempatan itu berharap agar semua pihak ikut mensukseskan Pemilu tahun ini karena Pemilu sekarang berbeda dengan Pemilu lalu, sebab dilaksanakan bersamaan seperti anggota DPR Pusat DPRD kabupaten kota, DPD, serta Pemilihan Presiden.

"Kami harap di Pemilu tahun ini penindakan atas pelanggaran bisa lebih menurun, intinya mari kita sama-sama bekerja menekan terjadinya pelanggaran dan meningkatkan upaya pencegahan," paparnya.

Kendati demikian, Bawaslu tetap melakukan pengawasan terkait pelanggaran politik uang, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah pelanggaran lainnya.

Kegiatan sosialisasi pengawasan tahapan pemilu tersebut diikuti stakeholder, perwakilan partai politik, lembaga pemantau pemilu, media dan Organisasi Masyarakat dan organisasi Kepemudaan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024