Makassar (ANTARA) - Ketua Penggerak PKK Kota Makassar Indira Jusuf Ismail ikut membahas literiasi media bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan dengan mengangkat tema Literasi Penyiaran Sehat, di Baruga Anging Mamiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar.

"Saya juga memiliki anak yang seusia dengan peserta semua disini. Memang, hujan informasi tidak bisa kita bendung, perubahan tidak bisa kita lawan. Namun kita harus mengasah kemampuan agar tidak mudah terpapar," katanya di Makassar, Senin.

Istri Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto itu, mengajak kaum millenial di kota tersebut untuk lebih cerdas menghadapi serbuan informasi yang beredar di berbagai platform media sosial.

"Saya selalu berusaha mengajak 'sharing' anak-anak di rumah. Di kamar mereka pun tidak ada televisi, meskipun perangkat lain tetap digunakan seperti laptop ataupun 'smartphone'," kata Indira saat tampil sebagai pemateri dalam kegiatan itu.

Pada kesempatan itu, ia meminta kepada kaum millenial agar lebih mendalami ilmu agama sebagai panduan hidup sekaligus perisai dalam menghadapi fenomena perubahan yang terjadi.

"Dalam agama Islam ada larangan untuk tidak melakukan qhibah atau menggunjingkan kejelekan orang lain di depan umum. Kita juga diminta untuk selalu melakukan tabayyun atau cek dan ricek setiap menerima informasi," ucapnya.

Ketua KPID Sulawesi Selatan Mattewakkan mengemukakan kegiatan tersebut bagian dari tanggung jawab KPID guna mendorong lahirnya masyarakat cerdas di Sulsel .

Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Ichwan Jacub.

Sejumlah narasumber yang membawakan materi dalam kegiatan itu, di antaranya akademisi ilmu komunikasi Akbar Abu Talib, Wakil Ketua KPID Sulsel Waspada Santing, serta Kepala Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media Dinas Kominfo Makassar Muhammad Hamzah.

“Kami apresiasi kegiatan ini sebagai langkah cerdas dalam menciptakan 'smart people' di Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar akan terus menggalang kolaborasi dengan seluruh 'stakeholder' untuk menghadapi fenomena revolusi digital yang berlangsung saat ini," kata Jacub.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024