Sidrap (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap sebagai energi baru terbarukan kini tengah dirancang untuk menjadi objek wisata bagi masyarakat umum, apalagi dengan sifatnya yang ramah lingkungan.

"Karena melihat euforia masyarakat, dan juga tingginya kunjungan dari sekolah-sekolah, makanya kami membuka akses untuk menjadi salah objek wisata," ujar Assisten Manager Development UPC PLTB Sidrap, Hesti Kasman pada Press Tour PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar), Kamis.

Beberapa perencanaan pariwisata, seperti Pusat Belajar Energi Terbarukan, pasar tradisional, shelter sekaligus terintegrasi dengan program lainnya.

PLTB satu-satunya di Indonesia ini dianggap menyajikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat, sehingga berbagai kunjungan dari pihak pemerintah, swasta dan DPRD seringkali dilakukan.

Langkah awal, pihak UPC PLTB Sidrap telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Bults, yakni salah satu pihak yang akan menyediakan lahan milik perusahaan yang ada di kawasan PLTB itu untuk menjadi lokasi objek wisata. "Kita akan gunakan lahan PT Bults untuk dijadikan kawasan objek wisata," katanya.

Sebagai daerah terbatas, UPC PLTB Sidrap juga  telah menyiapkan konsultan analisis untuk penataan kawasan-kawasan dari dua desa yang digunakan sebagai area PLTB Sidrap, yakni Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watan Pulu.
 
Menurut Hesty, segala persiapan untuk projek ini harus disertai dengan perencanaan yang matang, meskipun diakui akses masih terbatas namun perlu diupayakan untuk melihat potensi-potensi yang ada.

Pasalnya, kata dia, tujuan program ini untuk mendukung pemerintah daerah dalam menyiapkan dan mengembangkan potensi pariwisata di area PLTB Sidrap untuk memberikan efek ganda bagi  masyarakat.

PLTB Sidrap merupakan PLTB terbesar se-Asia Tenggara. Hanya ada dua negara yang mengembangkan sumber energi listrik ini, yakni di Negara Philipina dan Indonesia, sementara negara Vietnam dalam proses pengembangan PTLB.

PLTB Sidrap yang berdiri di atas tanah seluas 100 hektar, terdiri atas ada 30 wind turbin generator (WTG) atau kincir angin yang memiliki tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, memiliki daya 75 megawatt (MW).

Pewarta : NS Wardyah
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024