Makassar (ANTARA) - Pengamat politik dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Firdaus Muhammad mengatakan peluang Calon Legislatif (Caleg) muda yang di dorong partai politik cukup  berperluang duduk di parlemen. 

"Caleg muda yang ikut dalam serta dalam Pemilihan kali ini tentu memiliki jaringan dan lebih enerjik serta representasi dari perwakilan pemuda," ujarnya saat diskusi politik mengangkat tema  Manakar Peluang Caleg Muda di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Menurut dia, beberapa keunggulan dari caleg muda apalagi mereka sebagian disokong  kemampuan dana membranding dirinya sendiri. Termasuk  ketokohan yang ia dibangun dengan penampilannya untuk meraih simpati pemilih.

Tidak hanya itu, dukungan suara pemilih pemula atau populer disebut milenial juga mendominasi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2019 sehingga peluangnya cukup besar mendapat kursi, apabila mereka lebih intensif turun ke konsituen.

Hanya saja, tutur Dosen Fisip UIN Alauddin itu  bagi caleg muda harus lebih mengenal karakter pemilih untuk bisa didorong program yang menyentuh langsung ke masyarakat.

"Caleg-caleg muda mestinya lebih mengenal karakter masyarakat ketika melakukan mapping atau pemetaan diwilayah Daerah Pemilihannya, untuk menampung dan menjawab aspirasi kebutuhan warganya," tutur Firdaus.

Hal senada disampaikan pengamat politik lain dari Universitas Bosowa Arief Wicaksono. Ia menilai Caleg muda cukup berpotensi karena memiliki jiwa kreatif dan lebih inovatif. Namun masih ada kelemahan karena mereka belum berpengalaman memiliki koneksi kuat dengan pemilih.

"Bedanya, caleg muda masih sedikit yang dikenali calon pemilih, sementara  caleg tua sudah cukup dikenal, dan mereka lebih berpengalaman. Tapi peluang itu masih besar," beber Dekan Fisip Unibos Makassar itu saat diskusi.

Salah seorang Caleg muda dari Partai Nasdem Sulsel, Muhammad Arham Basmin Mattayang dalam diskusi itu mengatakan telah mempersiapkan sejumlah program untuk kepentingan masyarakat termasuk bagaimana peran pemuda di masa depan bila nantinya terpilih.

Putra Bupati Luwu ini mengemukakan telah melakukan sosialisasi di Dapil Makasar A dan menerima banyak keluhan masyarakat terutama soal kesehatan dan masalah pengangguran.

"Di Makassar pengganguran masih banyak, terutama lulusan SMA dan SMK. Kita mendorong bagaimana kualitas pendidikan misalnya SMK disesuaikan dengan potensi daerahnya, seperti daerah destinasi Toraja harus didorong SMK Pariwisata, begitupun di Luwu didorong potensi perkebunannya dan Sumber Daya Alamnya untuk dikelola," tambah dia.

Mengenai dengan layanan kesehatan, tambah Arham, telah membentuk tim dari yayasan Arham Basmin Peduli untuk melakukan pemetaan terhadap layanan kesehatan yang perlu ditingkatkan lebih baik.

"Kita sudah bagikan kartu yayasan Arham Basmin Peduli untuk mendapat pelayanan Ambulance gratis serta memberikan pemeriksaan kesehatan gratis atau Home Care kepada warga," tambahnya.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024