Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan kenaikan beberapa komoditas kesehatan khususnya kosmetik menjadi pendorong inflasi sekitar 0,22 persen pada Maret 2019.

"Ada 10 komoditas yang menjadi pendorong inflasi dan di peringkat pertama atau tertinggi itu kosmetik," ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin.

Ia mengatakan pada Maret 2019 ini tingkat inflasi masih cukup moderat di angka 0,22 persen dan posisi Provinsi Sulawesi Selatan dari provinsi lainnya itu berada di tengah-tengah.

Yos menyebut dari 10 komoditas yang menjadi pendorong inflasi diantaranya kelompok kesehatan yang menyumbang inflasi hingga 0,83 persen.

Disusul kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar yang menyumbang 0,75 persen. Selanjutnya kelompok sandang menyumbang sebesar 0,50 persen

Sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang inflasi 0,33 persen. Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang 0,20 persen,

Yos menyebutkan tingginya angka inflasi dari kelompok kesehatan disebabkan naiknya biaya perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 1,16 persen disusul dengan biaya perawatan kesehatan untuk dokter spesiali yang naik 0,78 persen.

" Biaya perawatan jasmani dan kosmetik seperti biaya untuk kecantikan itu naiknya cukup besar. Selain kosemtik, kenaikan harga tiket pesawat juga ikut andil dalam tingginya inflasi," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024