Makassar (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan optimistis ekspor rumpul laut daerah itu pada tahun ini tetap mengalami peningkatan signifikan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan Sulkaf S Latief di Makassar, Sabtu, mengatakan hingga saat ini ekspor dari provinsi tersebut didominasi komoditas perikanan dan kelautan, hingga 80 persen.

"Hasil perikanan yang kami ekspor hingga saat ini masih didominasi rumput laut, kemudian gurita, udang, tuna dan tenggiri," katanya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Balai Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar, ekspor rumput laut Sulawesi Selatan mencapai 10,26 juta kilogram pada 2018.

Pihaknya juga berharap harga rumput laut tetap menunjukkan angka positif sehingga produksi rumput laut dari para petani di Sulawesi Selatan dan sekitarnya bisa semakin maksimal.

Optimisme kenaikan ekspor rumput laut yang signifikan tahun ini, diakuinya, bukan hanya dipicu faktor harga yang stabil. Namun juga penerapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2018 tentang jenis komoditas wajib periksa karantina ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan.

Dengan memenuhi ketentuan tersebut maka seluruh jenis ekspor komoditas perikanan wajib dilengkapi health certificate  (sertifikat kesehatan) dari BKIPM (Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu) Makassar, termasuk rumput laut yang tadinya hanya menggunakan phitosanitary certificate untuk tujuan ekspor, kini juga menggunakan health certificate.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024