Jakarta (ANTARA) - Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie membuka Festival Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat pada Senin.
Pembukaan festival tersebut ditandai dengan pemukulan kendi oleh B.J. Habibie.
Festival tersebut memamerkan 100 kain wastra yang terdiri dari batik, tenun, ikat dan lainnya, termasuk milik ibu negara dari Fatmawati hingga Iriana Joko Widodo.
Kain-kain batik beragam motif milik Ainun Besari Habibie juga turut dipamerkan. Di antaranya adalah batik lereng dengan warna hitam cokelat dan kuning, batik motif bunga dan daun, batik motif sisik ikan dan batik motif binatang.
Pada pembukaan juga diselenggarakan tari Gebyar Wastra Nusantara yang merupakan penggambaran proses perjalanan wastra nusantara.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan kegiatan tersebut pertama kalinya menghadirkan koleksi ibu negara beserta koleksi wastra tokoh nasional lainyya.
Dia mengatakan wastra memiliki nilai filosofi makna kehidupan. "Wastra tidak sekadae penutup tubuh, setiap wastra memiliki nilai dan makna," kata Hilmar Farid.
Dia mengatakan pameran tersebut akan keliling di 111 museun negeri, dia berharap tokoh daerah juga dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Pembukaan festival tersebut ditandai dengan pemukulan kendi oleh B.J. Habibie.
Festival tersebut memamerkan 100 kain wastra yang terdiri dari batik, tenun, ikat dan lainnya, termasuk milik ibu negara dari Fatmawati hingga Iriana Joko Widodo.
Kain-kain batik beragam motif milik Ainun Besari Habibie juga turut dipamerkan. Di antaranya adalah batik lereng dengan warna hitam cokelat dan kuning, batik motif bunga dan daun, batik motif sisik ikan dan batik motif binatang.
Pada pembukaan juga diselenggarakan tari Gebyar Wastra Nusantara yang merupakan penggambaran proses perjalanan wastra nusantara.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan kegiatan tersebut pertama kalinya menghadirkan koleksi ibu negara beserta koleksi wastra tokoh nasional lainyya.
Dia mengatakan wastra memiliki nilai filosofi makna kehidupan. "Wastra tidak sekadae penutup tubuh, setiap wastra memiliki nilai dan makna," kata Hilmar Farid.
Dia mengatakan pameran tersebut akan keliling di 111 museun negeri, dia berharap tokoh daerah juga dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.