Mamasa (ANTARA) - KPU Provinsi Sulawesi Barat bersama KPU Kabupaten Mamasa mendistribusikan logistik Pemilu 2019 ke wilayah terpencil yang sulit terjangkau dengan alat transportasi darat.
"KPU Mamasa melakukan pengiriman logistik setiap tempat pemungutan suara (TPS) dengan memprioritaskan wilayah terpencil, terjauh dan sulit terjangkau," kata Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Sulbar, Farhanuddin yang dihubungi di Mamasa, Kamis (11/4) malam.
Ia mengatakan KPU Sulbar memantau langsung distribusi logistik pemilu untuk lima kecamatan di Kabupaten Mamasa, yang merupakan daerah terjauh, terpencil serta tersulit dari jangkauan kendaraan.
'Lima kecamatan yang menjadi prioritas pengiriman logistik di Mamasa adalah Kecamatan Pana, Nosu, Tabang, Tabulahan dan Kecamatan Buntu Malangke," katanya.
Farhanuddin mengatakan, pengiriman lebih awal untuk kecamatan tersebut agar distribusi hingga ke tingkat KPPS sesuai petunjuk dam ketentuan perundang-undangan.
Dalam Undang-Undang No. 7/2017 pasal 341 ayat (6) disebutkan bahwa perlengkapan pemungutan suara sudah harus diterima KPPS paling lambat satu hari sebelum pemungutan suara.
Ketua KPU Kabupaten Mamasa, Jhoni Rambulangi di tempat yang sama menjelaskan akses transportasi ke kecamatan Pana, Nosu dan Tabang merupakan paling parah dibanding kecamatan lainnya di Mamasa.
"Akses ke Nosu, Pana dan Tabang masih jalan tanah, kalau musim hujan jalannya sulit dilalui karena becek dan berlubang," kata Joni.
Menurut dia, hujan sering turun saat sore atau malam, sehingga pihaknya melakukan distribusi di pagi atau siang hari.
Pengiriman logistik pemilu ke kecamatan hingga TPS dalam pengawasan jajaran Bawaslu dan dikawal oleh pihak Polres Mamasa.
Ia optimistis distribusi logistik pemilu itu berjalan sesuai tahapan karena selain telah berpengalaman dalam mendistribusikan ke daerah terpencil tersebut, pihaknya juga terus memantau informasi cuaca dari BMKG.
Jumlah kotak suara untuk 17 kecamatan se kabupaten Mamasa sebanyak 3.117 unit dengan jumlah total surat suara sebanyak 584.380 lembar.***2***
"KPU Mamasa melakukan pengiriman logistik setiap tempat pemungutan suara (TPS) dengan memprioritaskan wilayah terpencil, terjauh dan sulit terjangkau," kata Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Sulbar, Farhanuddin yang dihubungi di Mamasa, Kamis (11/4) malam.
Ia mengatakan KPU Sulbar memantau langsung distribusi logistik pemilu untuk lima kecamatan di Kabupaten Mamasa, yang merupakan daerah terjauh, terpencil serta tersulit dari jangkauan kendaraan.
'Lima kecamatan yang menjadi prioritas pengiriman logistik di Mamasa adalah Kecamatan Pana, Nosu, Tabang, Tabulahan dan Kecamatan Buntu Malangke," katanya.
Farhanuddin mengatakan, pengiriman lebih awal untuk kecamatan tersebut agar distribusi hingga ke tingkat KPPS sesuai petunjuk dam ketentuan perundang-undangan.
Dalam Undang-Undang No. 7/2017 pasal 341 ayat (6) disebutkan bahwa perlengkapan pemungutan suara sudah harus diterima KPPS paling lambat satu hari sebelum pemungutan suara.
Ketua KPU Kabupaten Mamasa, Jhoni Rambulangi di tempat yang sama menjelaskan akses transportasi ke kecamatan Pana, Nosu dan Tabang merupakan paling parah dibanding kecamatan lainnya di Mamasa.
"Akses ke Nosu, Pana dan Tabang masih jalan tanah, kalau musim hujan jalannya sulit dilalui karena becek dan berlubang," kata Joni.
Menurut dia, hujan sering turun saat sore atau malam, sehingga pihaknya melakukan distribusi di pagi atau siang hari.
Pengiriman logistik pemilu ke kecamatan hingga TPS dalam pengawasan jajaran Bawaslu dan dikawal oleh pihak Polres Mamasa.
Ia optimistis distribusi logistik pemilu itu berjalan sesuai tahapan karena selain telah berpengalaman dalam mendistribusikan ke daerah terpencil tersebut, pihaknya juga terus memantau informasi cuaca dari BMKG.
Jumlah kotak suara untuk 17 kecamatan se kabupaten Mamasa sebanyak 3.117 unit dengan jumlah total surat suara sebanyak 584.380 lembar.***2***