Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar operasi pasar komoditas bawang putih sebagai upaya untuk menstabilkan harga di Jakarta dan beberapa kota lain yang ada di Indonesia.

"Hari ini kita mengadakan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga atau dengan kata lain operasi pasar," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahja Widayanti lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pada operasi pasar tersebut, bawang putih dijual dengan harga ditingkat grosir sebesar Rp20.000 per kilogram (kg) dan Rp30.000-Rp32.000 ditingkat pembeli. Sementara di ritel modern, harga yang dipatok yakni Rp35.000 per kg.

"Biasanya di ritel modern itu Rp35.000 per kg sudah bersih, kalau ini kan masih kotor ya," ungkap Tjahya.

Menurut Tjahya, terdapat 12 pasar yang akan dituju untuk dilaksanakan operasi pasar, di antaranya Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Keramat Jati, Pasar Baru, Pasar Glodok, dan Pasar Tomang.

Selain itu, operasi pasar juga akan dilakukan secara bertahap di Lampung, Samarinda, Riau, Manado, Palembang, dan Jambi.

"Operasi pasar saya utamakan di daerah-daerah yang kenaikan harga bawang putihnya cukup tinggi," ujar Tjahya.

Tjahya menambahkan, operasi pasar dilakukan berdasarkan arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang memanggil tujuh importir pada Selasa (16/4) untuk mengeluarkan stok di gudang mereka.

"Perintahnya kan sehari sebelum pemilu, dipanggil lah para importir oleh Pak Menteri Perdagangan, tolong kalian turun ke pasar karena harganya tinggi. Nah, yang baru menyanggupi itu lima importir," papar Tjahya.

Dengan harga bawang putih yang saat ini mencapai Rp40.000, Kemendag berharap operasi pasar dapat menstabilkan harga salah satu komoditas yang paling dicari ibu rumah tangga ini.

"Operasi pasar akan dilakukan hingga harga bawang putih stabil," tukas Tjahya.
 

Pewarta : Sella Panduarsa Gareta
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024