Makassar (ANTARA) - Akademisi STAIN Sorong Ismail Suardi Wekke PhD mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperkenankan destinasi wisata unggulan Sulawesi Selatan termasuk memaksimalkan peran jamaah haji atau umroh asal Sulsel saat menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Ismail Suardi Wekke di Makassar, Senin, mengatakan banyaknya penjual di Arab Saudi yang memahami bahasa Bugis dan Makassar tentunya menjadi modal tersendiri untuk menginformasikan soal potensi apa saja yang dimiliki Sulawesi Selatan di masyarakat Arab Saudi.

"Jadi paling tidak, jamaah haji atau umroh dapat menyiapkan waktu tiga menit untuk berbincang-bincang tentang potensi wisata di Sulsel ketika sedang berbelanja untuk keperluan oleh-oleh, saya kita akan lebih mudah memperkenalkan destinasi apa yang dimiliki Sulsel," katanya pada Seminar Nasional Pariwisata di Hotel Four Points Makassar hari ini.

Ia menjelaskan, untuk melibatkan jamaah haji atau umroh, tentunya tidak bisa lepas dari kemenag Sulsel untuk bagaimana agar waktu yang sempit itu bisa di maksimalkan untuk memperkenalkan segala potensi destinasi yang dimiliki daerah itu tanpa mengganggu ibadah para jamaah.

Pedagang khususnya di wilayah Mekkah tidak sedikit yang begitu fasih menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan pedagang di sana tidak segan-segan mengajak jamaah untuk mampir ke toko mereka dengan menggunakan bahasa Indonesia.

"Pedagang di Mekkah itu sudah banyak yang memahami bahasa Indonesia. Ini tentu menjadi peluang untuk berkomunikasi termasuk mengajak jalan-jalan ke Sulsel,"ujarnya.

Selain itu, kata dia, Sulsel juga bisa menghadirkan berbagai inovasi pariwisata seperti memanfaatkan musim panas untuk mengajak bangsa Eropa berlibur dan sebagainya.

"Eropa mengenal "summer" namun kita punya musim panas.Ini bisa kita kelola untuk menarik minat para wisatawan asing berkunjung ke Sulsel," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024