Mamuju (ANTARA) - Kementerian Perdagangan memastikan stok beras di Gudang Bulog Subdivre Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, cukup hingga 15 bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekurangan bahan pokok tersebut.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar, Sutriono Edi usai memantau stok bahan pangan di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju, Kamis mengatakan, di gudang Bulog dan saat ini ada stok beras sebanyak 997 ton dan akan masuk lagi sekitar 1.000 sampai 1.500 ton, sehingga stok itu cukup hingga 15 bulan ke depan.

"Setelah mengecek gudang Bulog, kami juga sempat memantau tiga pasar ritel modern, yakni Hypermart, Alfamart serta Indomaret dan melihat harganya tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan," tambahnya.

Ia mengatakan, harga kebutuhan pokok yang dijual di toko ritel modern di Kabupaten Mamuju tersebut tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Pada umumnya, harga di ritel modern dijual di bawah HET, misalnya minyak goreng yang dijual sesuai HET, yakni Rp11.000 kemudian gula pasir dibawah Rp12.500 serta beras premium yang HET sebesar Rp12.800 tapi dijual dibawah harga itu," terang Sutriono Edi.

Begitu juga saat meninjau Pasar Regional dan Pasar Lama di Kabupaten Mamuju pada Kamis, Staf Ahli Menteri Perdagangan itu menegaskan tidak menemukan terjadinya lonjakan harga pangan menjelang Ramadhan.

Untuk daging sapi lanjutnya, harganya dikisaran Rp110.000 hingga Rp115.000 per kilogram.

Begitu juga harga beras medium dari HET sebesar Rp 9.450 dijual di bawah harga itu, yakni Rp 9.000 per kilogram serta gula pasir dengan harga eceran Rp12.000 per kilogram.

"Dari pemantauan kami di pasar tradisional hari ini, juga terlihat tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan, seperti harga daging yang dijual di kisaran Rp110.000-115.000 per kilogram," ujarnya.

"Apalagi, daerah ini merupakan penghasil ternak sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar dan para pedagang mengaku stok tetap terjaga hingga lebaran nanti," papar Sutriono Edi.

Namun, ia mengakui adanya kenaikan harga pada bawang putih dan bawang merah.

"Tapi, memang ada yang perlu diperhatikan terutama bawang putih dan merah yang cenderung ada kenaikan. Diharapkan, dari rakor yang melibatkan berbagai stakeholder ini dapat mencari langkah antisipasi jika sekiranya terjadi gejolak harga," kata Sutriono Edi.

Pewarta : Amirullah
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024