Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mendata sebanyak 8.000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu menjadi korban terdampak banjir yang melanda daerah ini dalam tiga hari terakhir.

“Data yang sudah masuk ke BPBD ada 8.000 kepala keluarga terdampak banjir di dua kecamatan dan kami sudah mendirikan posko penanggulangan bencana di dua titik wilayah kecamatan ini,” kata Sekretaris BPBD Kota Bengkulu, Sastroman di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan posko pertama yang didirikan berada di Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut dan posko kedua terdapat di Perumahan Kopri, Kecamatan Muara Bangkahulu.

Penanganan korban banjir, kata Satroman, dilakukan dengan koordinasi bersama camat melalui lurah dan ketua RT untuk mendata secara rinci per kepala keluarga korban banjir sehingga pendistribusian makanan siap saji, obat-obatan, pakaian,biskuit, mineral dan lain sebagainya tepat sasaran.

"Lurah diawasi camatnya menyampaikan melalui RT yang memahami warga yang terdampak banjir untuk menghindari kericuhan dan rebutan bantuan,” ujarnya.

Satroman menambahkan, data korban terdampak banjir tersebut juga sudah diserahkan ke BPBD Provinsi Bengkulu guna penanganan lebih lanjut.

Camat Sungai Serut, Budi Utomo mengatakan di wilayah itu telah masuk bantuan logistik makan siang sebanyak 2.000 bungkus yang didistribusikan kepada warga di tujuh kelurahan.

"Hampir semua titik di Kecamatan Sungai Serut kena banjir semua, dan alhamdulillah logistik makanan dibagikan semua,” kata Budi.

Wilayah Kota Bengkulul merupakan salah satu daerah yang terdampak cukup parah akibat bencana banjir dari luapan air Sungai Bengkulu.

Selain Kota Bengkulu, daerah lain yang terdampak adalah Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejanglebong, Bengkulu Selatan, Kaur dan Lebong dengan total 13 ribu jiwa terdampak dan 12 ribu jiwa terpaksa mengungsi.

 


Pewarta : Helti Marini S
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024