Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah  segera menghadirkan supermarket khusus untuk para petani di 24 kabupaten kota se-Sulsel, sebagai bagian dari implementasi ekonomi kreatif melalui kerja sama dengan Jepang.

"Satu hal juga saya ingin sampaikan hari ini kita kedatangan tamu dari Jepang, Menteri Kabinet Jepang dan dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, ini dalam rangka kita membuat sebuah pertemuan untuk membahas salah satu model ekonomi kreatif di Jepang itu namanya Michi-no-Eki," kata Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah di Makassar, Senin.

Menurut Nurdin Abdullah, Michi-no-Eki mulai dibahas hari ini. Diharapkan terobosan ini akan mengubah stigma bahwa supermarket hanya dikuasai para konglomerat atau pengusaha besar.

"Nah dengan Michi-no-Eki ini pemerintah membangun supermarket dengan dikelola oleh kelompok masyarakat, kelompok petani, kenapa kita mau hadirkan supaya petani kita ini bisa berkembang dan produk-produknya itu punya nilai tambah," jelasnya.

Gubernur juga menjelaskan salah satu yang menjadi kendala untuk para petani di Sulawesi Selatan adalah soal proses pembayaran yang begitu panjang dan lama.

"Kelompok tani, UKM-UKM, kita bisa lihat bahwa banyak petani kita memang orientasi pasarnya itu sudah ke supermarket tapi bayarnya itu satu sampai empat bulan, kasihan pembayaran pasti terganggu. Nah ini nanti sistemnya pagi semua dimasukkan produk-produknya, sore sudah dibayar," pungkas mantan Bupati Bantaeng 2008-2018 itu.

Terkait kerja sama ini, sudah ada titik terang dengan penandatanganan MoU sejak dua bulan lalu.

"Kami sudah saling sepakat, dan kami akan menyediakan SDM (sumber daya manusia) untuk mengelola itu, dengan melibatkan perguruan tinggi yang ada," tutup Nurdin.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024