Makassar (ANTARA) - Sebanyak 300 guru besar dari 95 perguruan tinggi di Indonesia dijadwalkan akan berkumpul di Kota Makassar untuk mengikuti agenda Kongres Dewan Guru Besar pada 5-7 Agustus 2019.
"Kami sekaligus meminta saran Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah tentang isu yang akan dibawa dalam forum yang bertabur guru besar itu," kata Ketua Panitia Kongres Dewan Guru Besar Prof Yusran Yusuf pada pertemuan dengan Gubernur di Makassar, Jumat.
Mereka yang menghadap Gubernur Sulsel, di antaranya Prof Yusran Yusuf, Prof Buddu, Prof Ichi Amin Daud dan Prof Hasanuddin serta rombongan lainnya.
Gubernur Nurdin Abdullah menjelaskan visi dan misi Sulsel ke depan serta sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah dan pengusaha.
"Kalau mau maju dengan cepat, kita harus sinergi. Tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Hilangkan ego sektor," tegas Nurdin.
Lebih jauh, Nurdin Abdullah mengaku, banyak program pemerintah Sulsel yang bisa dijadikan sebagai pilar untuk kemajuan bangsa. Salah satunya program Michi No Eki atau supermarket yang dikelola oleh kelompok tani dan kelompok masyarakat lokal.
"Ini cikal bakal untuk meningkatkan nilai tawar petani. Mereka akan membawa dan memajang produknya di etalase yang sudah disiapkan. Petani akan bersaing membuat kemasan yang bagus. Sore mereka bisa langsung ambil hasilnya," jelas alumni Universitas Jepang itu.
Bupati Bantaeng periode 2008 - 2018 ini juga berharap beberapa konsep pembangunan di Sulsel termasuk budidaya ikan tuna dan 10 rumah sakit dengan spesifikasi khusus dapat menjadi model nasional.
"Kami sekaligus meminta saran Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah tentang isu yang akan dibawa dalam forum yang bertabur guru besar itu," kata Ketua Panitia Kongres Dewan Guru Besar Prof Yusran Yusuf pada pertemuan dengan Gubernur di Makassar, Jumat.
Mereka yang menghadap Gubernur Sulsel, di antaranya Prof Yusran Yusuf, Prof Buddu, Prof Ichi Amin Daud dan Prof Hasanuddin serta rombongan lainnya.
Gubernur Nurdin Abdullah menjelaskan visi dan misi Sulsel ke depan serta sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah dan pengusaha.
"Kalau mau maju dengan cepat, kita harus sinergi. Tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Hilangkan ego sektor," tegas Nurdin.
Lebih jauh, Nurdin Abdullah mengaku, banyak program pemerintah Sulsel yang bisa dijadikan sebagai pilar untuk kemajuan bangsa. Salah satunya program Michi No Eki atau supermarket yang dikelola oleh kelompok tani dan kelompok masyarakat lokal.
"Ini cikal bakal untuk meningkatkan nilai tawar petani. Mereka akan membawa dan memajang produknya di etalase yang sudah disiapkan. Petani akan bersaing membuat kemasan yang bagus. Sore mereka bisa langsung ambil hasilnya," jelas alumni Universitas Jepang itu.
Bupati Bantaeng periode 2008 - 2018 ini juga berharap beberapa konsep pembangunan di Sulsel termasuk budidaya ikan tuna dan 10 rumah sakit dengan spesifikasi khusus dapat menjadi model nasional.