Makassar (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb di hadapan para peserta Latihan Praktik Navigasi Astronomi Taruna-Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) mengisahkan sejarah dari para pelaut-pelaut ulung asal Bugis-Makassar sekaligus menularkan semangatnya.
"Kami di Sulsel memiliki nenek moyang pelaut ulung, pelaut suku Bugis-Makassar yang sudah dikenal luas sampai ke mancanegara karena mampu mengarungi samudera dengan hanya bermodalkan perahu layar Pinisi yang melegenda," ujar Iqbal Suhaeb di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan legenda nenek moyang suku Bugis-Makassar mengarungi samudera dengan Kapal Pinisi. Para pelaut Bugis-Makassar hanya mengandalkan arah mata angin dalam pelayarannya.
Iqbal meminta kepada para taruna dan taruni AAL ini agar belajar tentang sejarah panjang Makassar yang dulunya terkenal dengan pelaut-pelaut ulung yang sudah mengarungi samudera tanpa alat yang canggih seperti sekarang ini.
"Bugis Makassar dahulu terkenal dengan para pelaut ulungnya dalam mengarungi samudera yang luas, dengan alat yang masih serba terbatas dan manual, para pelaut terdahulu bisa berlayar menembus samudera yang luas untuk sampai ke daratan dan pulang ke kampung halamannya kembali," terangnya.
Pj Wali kota juga mengungkapkan rasa senangnya karena Makassar menjadi salah satu destinasi pelayaran latihan praktik navigasi dan astronomi serta banyak hal yang bisa taruna dan taruni pelajari tentang Kota Makassar.
"Sering-sering datang di Kota Makassar, kami akan sangat senang menyambut kalian. Di sini kalian akan mendapat banyak cerita-cerita menarik tentang pelaut Makassar," ungkapnya.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Mayor Marinir Aang Andy Warta yang mendampingi para taruna mengatakan kunjungan ke Pemkot Makassar selain melaksanakan peran diplomasi juga agar para taruna ini bisa belajar apa saja tentang Makassar mulai dari destinasi wisata lautnya yang sangat indah, tempat-tempat bersejarah, budaya dan kuliner yang enak.
"Jadi ketika para taruna ini melaksanakan Latihan praktik berlayar ke luar negeri mereka akan menceritakan pengalaman apa yang mereka telah pelajari di kota daeng ini," ucapnya.
"Kami di Sulsel memiliki nenek moyang pelaut ulung, pelaut suku Bugis-Makassar yang sudah dikenal luas sampai ke mancanegara karena mampu mengarungi samudera dengan hanya bermodalkan perahu layar Pinisi yang melegenda," ujar Iqbal Suhaeb di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan legenda nenek moyang suku Bugis-Makassar mengarungi samudera dengan Kapal Pinisi. Para pelaut Bugis-Makassar hanya mengandalkan arah mata angin dalam pelayarannya.
Iqbal meminta kepada para taruna dan taruni AAL ini agar belajar tentang sejarah panjang Makassar yang dulunya terkenal dengan pelaut-pelaut ulung yang sudah mengarungi samudera tanpa alat yang canggih seperti sekarang ini.
"Bugis Makassar dahulu terkenal dengan para pelaut ulungnya dalam mengarungi samudera yang luas, dengan alat yang masih serba terbatas dan manual, para pelaut terdahulu bisa berlayar menembus samudera yang luas untuk sampai ke daratan dan pulang ke kampung halamannya kembali," terangnya.
Pj Wali kota juga mengungkapkan rasa senangnya karena Makassar menjadi salah satu destinasi pelayaran latihan praktik navigasi dan astronomi serta banyak hal yang bisa taruna dan taruni pelajari tentang Kota Makassar.
"Sering-sering datang di Kota Makassar, kami akan sangat senang menyambut kalian. Di sini kalian akan mendapat banyak cerita-cerita menarik tentang pelaut Makassar," ungkapnya.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Mayor Marinir Aang Andy Warta yang mendampingi para taruna mengatakan kunjungan ke Pemkot Makassar selain melaksanakan peran diplomasi juga agar para taruna ini bisa belajar apa saja tentang Makassar mulai dari destinasi wisata lautnya yang sangat indah, tempat-tempat bersejarah, budaya dan kuliner yang enak.
"Jadi ketika para taruna ini melaksanakan Latihan praktik berlayar ke luar negeri mereka akan menceritakan pengalaman apa yang mereka telah pelajari di kota daeng ini," ucapnya.