Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepolisian Resor Kapuas, Kalimantan Tengah, membentuk tim untuk mendalami kasus keracunan massal di Masjid Nurul Istiqamah Handel Simpang Ayai Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak yang terjadi pada Kamis (23/5) saat buka puasa bersama.

"Kami membentuk tim, baik tim olah TKP (tempat kejadian perkara), lidik sidik, pemeriksaan sampel makanan/sisa makanan, tim pemeriksa saksi-saksi, termasuk pengalaman TKP/ lokasi kejadian," kata Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro di Kuala Kapuas, Minggu.

Tejo Yuantoro menambahkan, tim bekerja untuk mencari penyebab dan data konkret terkait kejadian keracunan massal yang mengakibatkan ratusan warga dilarikan ke RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas.

"Semua masih melakukan penyelidikan, dan sudah kita bawa sampel makanan yang dikonsumsi warga berbuka itu untuk dilakukan uji laboratorium terlebih dulu untuk memastikannya apakah akibat makanan nasi bungkus masak sambal merah itu atau lainnya," kata Tejo Yuantoro.

Ia juga mengatakan, bahwa kasus tersebut tidak hanya terjadi kali ini saja, namun sering terjadi dan berulang kali dengan kasus serupa. Oleh sebab itu, pihak akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Tejo Yuantoro juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin menyajikan makanan khususnya untuk orang banyak, agar lebih diperhatikan lagi makanan yang akan dikonsumsi, baik bumbu-bumbu masakan dan sebagainya.

"Makanan yang dimasak harus dilihat, begitu juga tempat penyimpanannya harus higienis dan harus dalam keadaan sudah masak, supaya tidak basi," katanya.

Korban keracunan yang sempat di rawat di RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas mencapai 254 orang, namun kini sebagian besar sudah diperbolehkan pulang.

Pewarta : Kasriadi/All Ikhwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024