Makassar (ANTARA) - Civitas akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar halal bI halal pascalibur Lebaran 1440 Hijriah di Auditorium Aljibra Kampus 2 UMI Makassar, Senin (10/6).

Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding, SE,MSi dalam sambutannya mengatakan sebagai hamba Allah, kunci ketenangan dan kebahagiaan kita sangat bergantung pada seberapa jauh kita mengikuti seluruh aturan yang ada.

Menurut rektor, ada dua hal yang menjadi aturan yakni aturan sesuai agama dan aturan sosial sesuai dimana kita bekerja atau lingkungan kita.

"Halal bi halal intinya mari kita saling memaafkan dan menyambung silaturahim di lingkungan UMI khususnya,"  ujar rektor yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi UMI ini.

Dia menambahkan,  makna halal bi halal sebagaimana Nabi Muhammad SAW, Jika ada dua orang muslim bertemu kemudian bersalaman, kedua orang ini dihapus kan dosanya sebelum mereka berpisah (Hadist At Tarmizi).

"Mari kita doakan UMI secara keseluruhan untuk lebih baik dan maju kedepannya, " pungkasnya.
  Civitas akademika Universitas Muslim Indonesia Makassar menggelar halal bI halal pascalibur Lebaran 1440 Hijriah di Auditorium Aljibra Kampus 2 UMI Makassar, Senin (10/6/2019). ANTARA Foto/HO/Humas UMI Makassar Sementara itu, Ketua pengurus Yayasan Wakaf UMI, H. Mokhtar Noer Jaya menyampaikan atas nama keluarga memohon maaf jika ada khilaf dan salah selama menjadi ketua pengurus yayasan wakaf UMI.

"Kebetulan pada hari ini kita mengadakan silaturrahim atau halal bi halal. Tentunya dengan ini seluruh masyarakat Islam bersatu bertemu dan saling memaafkan," ujarnya.

Menurutnya, sangat penting bagi masyarakat Islam untuk saling menutup kuat pintu-pintu konflik sebagaimana riwayat hadist, tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturrahim.

Dari hadist, manusia pada hakekatnya sebagaimana makhluk sosial selalu memerlukan hubungan dengan orang lain. Sudah sepantasnya nya kita menjalin hubungan baik kepada sesama.
 
Turut hadir dan memberikan hikmah halal bi halal, Ketua Pembina Yayasan wakaf UMI, Prof. Dr. H. Mansyur Ramli,SE.,MSi.

Menurut Mansyur, halal bi halal bukan hanya sekedar maaf memaafkan, namun juga interaksi antar sesama manusia, sebelum minta maaf kita sudah memaafkan. Itulah etika yang baik.

"Pada hakekatnya dalam interaksi kita tidak terlepas dari peluang untuk kita berdosa. Namun sikap kita itu jika sadar kita telah berdosa kita minta ampun memohon maaf kepada Allah SWT," tutur guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini.

"Halal bi halal punya dampak psikologis bagi kita, Setelah maaf memaafkan hubungan emosional kita antar sesama menjadi baik dan bersinergitas. Kalau kita sudah saling memaafkan mengikhlaskan menghilangkan hasad dan dengki, maka rasul menjamin dia bakal calon untuk masuk surga," ucap Mansyur Ramly.

Kegiatan ini dihadiri Ketua Pembina, pengurus dan pengawas YW-UMI, Rektor dan Wakil Rektor, Wakil Direktur RS Ibnu Sina YW-UMI, direktur Pascasarjana, Pimpinan Fakultas, Ketua Lembaga, Direktur ABA, Direktur Pondok Pesantren Darul Mukhlisin UMI, Ketua Pengurus Majelis Taklim Ukhuwah UMI, Dosen dan karyawan serta mahasiswa.

Pewarta : -
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024