Mamuju (ANTARA) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Barat Mei 2019 sebesar 112,01 atau naik 0,83 persen dibandingkan NTP April 2019.

"Pada Mei 2019, NTP Sulbar merupakan yang tertinggi di Indonesia," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar, Suntono di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, NTP di Sulbar menurut subsektor tercatat untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P) 100,96, subsektor hortikultura (NTP-H) 117,15, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) 120,80, subsektor peternakan (NTP-T) 105,99; dan subsektor perikanan (NTN) 108,59.

Ia menyampaikan, hasil pemantauan harga konsumen pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi pedesaan di Sulawesi Barat pada Mei 2019 sebesar 1,32 persen.

Hal tersebut secara umum dipicu oleh indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan, indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan.

Baca juga: NTP Sulbar turun 2,34 persen

Kemudian indeks harga kelompok pengeluaran sandang, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan, dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang mengalami peningkatan.

"Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 30 provinsi di Indonesia, tertinggi di Gorontalo sebesar 1,85 persen dan terendah di NTT sebesar 0,35 persen," katanya.

Dua provinsi lainnya mengalami deflasi yakni Bali sebesar 0,39 persen dan Yogyakarta 0,33 persen.

Sementara itu, Provinsi Jatim relatif stabil dan Sulawesi Barat menempati urutan ke delapan dari 30 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan.

Untuk skala nasional NTP bulan Mei 2019 sebesar 102,61 persen atau naik sebesar 0,38 persen dibandingkan bulan April 2019, dan mengalami inflasi pedesaan sebesar 0,59 persen.

Baca juga: PDRB Sulawesi Barat mencapai Rp43,54 triliun

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024