Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah memaparkan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bandara kepada tokoh Luwu Raya.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu, mengatakan kondisi Luwu Raya ini masih utuh, baik potensi pertanian, maupun pendidikan.

"Saya yakin dan percaya, Luwu Raya menjadi masa depan untuk Sulawesi Selatan. Luwu Raya masih 'virgin' atau perawan," kata di hadapan tokoh-tokoh Luwu Raya di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jendral Sudirman Makassar.

Menurut Nurdin Abdullah,  ibu kota provinsi Sulsel cocok dipindahkan ke Luwu Raya, karena masih memiliki lahan dan potensi yang sangat luar biasa.

"Kalau ada wacana untuk pemindahan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, lebih bagus di Luwu Raya," ujar Bupati Bantaeng 2008-2018 itu.

Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) sangat fokus untuk membangun Palopo, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Tinggal bagaimana ke depan agar memanfaatkan dengan baik sumber daya alam oleh masyarakat Luwu Raya sendiri.

"Kami sangat konsentrasi untuk Luwu Raya. Masa depan Sulsel ada di Luwu Raya. Tapi sumber daya alam belum dikelola secara baik," kata mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Jumlah item pembangunan untuk Luwu Raya dan Toraja Utara dan Tana Toraja sendiri, ada ruas jalan Bua - Rantepao sepanjang 64 kilometer dengan besaran anggaran  Rp 1,36 triliun dan ruas jalan Sabbang - Tallang, Labiri - Seko dan Rampi - Bts Sulteng sepanjang 211.22 kilometer dengan estimasi anggaran sebesar Rp 735.43 miliar.

 Nurdin Abdullah juga berharap tetap terbangun komunikasi dengan semua pihak yang ada di Luwu Raya. Bahkan alumni Unhas Makassar ini meminta tokoh-tokoh tersebut langsung melaporkan kepada Pemprov Sulsel mengenai pembangunan infrastruktur Luwu Raya.

"Saya berharap ini bukan pertemuan pertama. Kalau ada yang mau disampaikan langsung hubungi saya atau datang langsung ke kantor gubernur. Kita sudah punya Baruga Lounge untuk menerima semua tamu," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024