Takalar, Sulsel (ANTARA New) - Kabupaten Takalar, salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Sulawesi Selatan, berpeluang menjadi pemasok kebutuhan jagung dunia.
"Peluang Takalar untuk menjadi pemasok Jagung dunia sangat terbuka, berapa pun kita bisa tampung tinggal bagaimana mengatur penyimpanan dan teknis penggudangan," kata Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Rabu.
Kabupaten yang merupakan bagian dari pembentukan kawasan perkotaan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar) selama ini juga merupakan salah satu pemasok kebutuhan pangan untuk kota Makassar.
Menurutnya, kabupaten yang diharapkan menjadi penyangga perekonomian kawasan Mamminasata ini juga memberikan kontribusi berarti pada peningkatan Produk Domestik Bruto Daerah (PDRB) Sulsel yang meningkat menjadi Rp95,9 triliun pada 2009 dari Rp85,14 triliun pada 2008.
"Ditargetkan PDRB Sulsel mencapai Rp109,06 triliun pada 2010," ujarnya. Begitu juga dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel yang meningkat 8,01 persen dari Rp1,22 triliun pada 2008 menjadi Rp1,32 triliun pada 2009. Diperkirakan PAD Sulsel ini akan mencapai Rp1,43 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 8,36 persen.
Pencapaian PAD dan PDRB tersebut diikuti juga dengan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Sulsel yang mencapai Rp10,91 juta pada 2008 kemudian meningkat Rp12,58 juta pada 2009, dan ditargetkan mencapai Rp13,96 juta pada 2010.
Sementara pada sektor investasi, Sulsel tercatat menghimpun penanaman modal dalam negeri dan asing sebesar Rp18,53 triliun pada 2008 dan Rp21,89 triliun. Pada 2010 diharapkan investasi dapat memberikan kontribusi sebesar Rp25,06 triliun.
Pada kesempatan sama Bupati Takalar Ibrahim Rewa mengatakan, kabupaten yang dipimpinnya selama tiga periode terakhir mencapai pertumbuhan ekonomi 6,19 persen pada 2008, 6,25 persen pada 2009 dan diharapkan mencapai 6,28 persen pada 2010.
Ibrahim menjelaskan, salah satu upaya pemerintahannya untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan kabupaten yang berjarak sekitar satu jam dari kota Makassar tersebut adalah dengan membentuk forum Persatuan masyarakat Takalar (Permata) dengan merangkul perantauan untuk membahas pengembangan potensi investasi dan pengembangan potensi daerah lainnya.
"Kami bertekad untuk menjadi lumbung pangan nasional dengan produk pertanian yang aman dan sehat," ujarnya. Pada peringatan ulang tahun emas tersebut pihaknya juga meresmikan sejumlah proyek tahun 2009, dan pemberian bantuan modal industri rumah tangga pengembangan kepiting.
Sejumlah tokoh asal Sulsel seperti Ketua Mahkamah Agung, Harifin A Tumpa, Menpora Andi Alifian Mallarangeng, serta Anggota komisi I DPR RI Ahmad Dg Serre, dan Anggota DPR RI dari PAN Eko Patrio turut hadir pada perayaan lima dekade lahirnya kabupaten ini.(T.KR-RY/S005)
"Peluang Takalar untuk menjadi pemasok Jagung dunia sangat terbuka, berapa pun kita bisa tampung tinggal bagaimana mengatur penyimpanan dan teknis penggudangan," kata Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Rabu.
Kabupaten yang merupakan bagian dari pembentukan kawasan perkotaan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar) selama ini juga merupakan salah satu pemasok kebutuhan pangan untuk kota Makassar.
Menurutnya, kabupaten yang diharapkan menjadi penyangga perekonomian kawasan Mamminasata ini juga memberikan kontribusi berarti pada peningkatan Produk Domestik Bruto Daerah (PDRB) Sulsel yang meningkat menjadi Rp95,9 triliun pada 2009 dari Rp85,14 triliun pada 2008.
"Ditargetkan PDRB Sulsel mencapai Rp109,06 triliun pada 2010," ujarnya. Begitu juga dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel yang meningkat 8,01 persen dari Rp1,22 triliun pada 2008 menjadi Rp1,32 triliun pada 2009. Diperkirakan PAD Sulsel ini akan mencapai Rp1,43 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 8,36 persen.
Pencapaian PAD dan PDRB tersebut diikuti juga dengan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Sulsel yang mencapai Rp10,91 juta pada 2008 kemudian meningkat Rp12,58 juta pada 2009, dan ditargetkan mencapai Rp13,96 juta pada 2010.
Sementara pada sektor investasi, Sulsel tercatat menghimpun penanaman modal dalam negeri dan asing sebesar Rp18,53 triliun pada 2008 dan Rp21,89 triliun. Pada 2010 diharapkan investasi dapat memberikan kontribusi sebesar Rp25,06 triliun.
Pada kesempatan sama Bupati Takalar Ibrahim Rewa mengatakan, kabupaten yang dipimpinnya selama tiga periode terakhir mencapai pertumbuhan ekonomi 6,19 persen pada 2008, 6,25 persen pada 2009 dan diharapkan mencapai 6,28 persen pada 2010.
Ibrahim menjelaskan, salah satu upaya pemerintahannya untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan kabupaten yang berjarak sekitar satu jam dari kota Makassar tersebut adalah dengan membentuk forum Persatuan masyarakat Takalar (Permata) dengan merangkul perantauan untuk membahas pengembangan potensi investasi dan pengembangan potensi daerah lainnya.
"Kami bertekad untuk menjadi lumbung pangan nasional dengan produk pertanian yang aman dan sehat," ujarnya. Pada peringatan ulang tahun emas tersebut pihaknya juga meresmikan sejumlah proyek tahun 2009, dan pemberian bantuan modal industri rumah tangga pengembangan kepiting.
Sejumlah tokoh asal Sulsel seperti Ketua Mahkamah Agung, Harifin A Tumpa, Menpora Andi Alifian Mallarangeng, serta Anggota komisi I DPR RI Ahmad Dg Serre, dan Anggota DPR RI dari PAN Eko Patrio turut hadir pada perayaan lima dekade lahirnya kabupaten ini.(T.KR-RY/S005)