Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump pada Jumat (5/7/2019) kembali meminta Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga dengan alasan langkah seperti itu akan lebih meningkatkan perekonomian.
Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan di luar Gedung Putih, Trump juga menggembar-gemborkan tingkat pengangguran yang rendah di negara itu sebesar 3,7 persen dan 224.000 pekerjaan ditambahkan bulan lalu, dalam angka yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (5/7/2019).
Trump telah berulang kali menentang bank sentral untuk menaikkan suku bunga dan terhadap ketua The Fed, Jerome Powell, yang dinominasikan Trump, khususnya.
Pejabat Fed, pada gilirannya, berpendapat bahwa kenaikan suku bunga tahun lalu adalah tindakan pencegahan yang tepat terhadap inflasi atau gelembung sektor keuangan.
Tetapi sentimen pejabat-pejabat Fed mulai bergeser pada Mei, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Trump mulai merusak sentimen ekonomi, investasi bisnis, dan pertumbuhan.
Pejabat-pejabat Fed siap untuk memotong suku bunga sebanyak setengah poin persentase pada akhir tahun.
Dalam komentar yang dibuat kepada wartawan di luar Gedung Putih, Trump juga menggembar-gemborkan tingkat pengangguran yang rendah di negara itu sebesar 3,7 persen dan 224.000 pekerjaan ditambahkan bulan lalu, dalam angka yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (5/7/2019).
Trump telah berulang kali menentang bank sentral untuk menaikkan suku bunga dan terhadap ketua The Fed, Jerome Powell, yang dinominasikan Trump, khususnya.
Pejabat Fed, pada gilirannya, berpendapat bahwa kenaikan suku bunga tahun lalu adalah tindakan pencegahan yang tepat terhadap inflasi atau gelembung sektor keuangan.
Tetapi sentimen pejabat-pejabat Fed mulai bergeser pada Mei, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Trump mulai merusak sentimen ekonomi, investasi bisnis, dan pertumbuhan.
Pejabat-pejabat Fed siap untuk memotong suku bunga sebanyak setengah poin persentase pada akhir tahun.