Makassar (ANTARA) - Bank Sulselbar siap berubah wujud menjadi bank devisa seperti harapan Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah, kata  Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muh Rahmat.

Andi Muh Rahmat di Makassar, Selasa, mengatakan dari empat persyaratan utama untuk menjadi bank devisa, yang sudah terpenuhi di antaranya kondisi bank yang sehat sejak 18 bulan terakhir, kesiapan modal yang syaratnya sebesar Rp1 triliun, Bank Sulselbar sesuai laporan per Desember 2018 sudah memiliki dana sebesar Rp 2,8 triliun.

"Syarat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) minimal 10 persen, Bank Sulselbar juga memenuhi karena sudah mempunyai hingga 23 persen," katanya.

Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah terus mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar dapat beralih menjadi bank devisa.

Baca juga: Pengelolaan keuangan Pemda kerja sama Bank Sulselbar-BPN

Ia mengatakan banyak investor yang berminat membangun kerja sama dengan Pemprov Sulsel, tetapi tidak dinikmati oleh BPD Sulselbar.

"Kami mendorong bank ini menjadi bank devisa, karena kami berharap seluruh investasi di Sulsel, BPD juga kecipratan," katanya usai menerima rombongan Bank Sulselbari.

Ia menjelaskan, investasi yang masuk di Sulsel hampir semuanya melalui mata uang asing sehingga untuk mendapatkan hasil dari investasi tersebut Bank Sulselbar disarankan beralih menjadi bank devisa.

"Investasi itu dalam bentuk mata uang asing. Nah kalau tidak bank devisa susah, bayangkan orang berbondong-bondong melakukan investasi ke sini dia tidak kecipratan apa-apa," kata mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Baca juga: Bank Sulselbar perkuat kerjasama pemda
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024