Manado (ANTARA) - Jajaran direksi dan pimpinan senior BPJS Kesehatan menyambangi sejumlah perkampungan untuk memantau implementasi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan menggalang aspirasi masyarakat guna penyempurnaan program tersebut.

"Kegiatan ini juga dalam rangka perayaan ulang tahun ke-51 BPJS Kesehatan, kita turun lapangan menjaring aspirasi masyarakat demi menyempurnakan jalannya program jaminan kesehatan sosial," kata Deputi Direksi Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara BPJS Kesehatan Anurman Huda di Manado, Jumat.

Ia mengakui pelayanan terbaik BPJS Kesehatan juga terkait dengan kondisi geografis Indonesia yang bervariasi,  dengan demografi dan latar belakang perekonomian penduduknya.

"Kami ingin mendengar langsung suara masyarakat tentang pelaksanaan JKN-KIS di berbagai tempat, khususnya wilayah perkampungan yang kondisinya cukup berbeda dengan wilayah perkotaan yang aksesnya serba ada. Apa saja yang perlu dipertahankan, apa saja yang perlu disempurnakan. Ini akan menjadi evaluasi kami untuk melakukan peningkatan layanan JKN-KIS ke depan," ujarnya.

BPJS Kesehatan juga menyambangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di daerah itu untuk memastikan pelayanan JKN-KIS berjalan dengan baik.

Pembaruan data pada sejumlah kartu peserta JKN-KIS pun dilakukan untuk meningkatkan validitas data.

Selain itu, para petinggi BPJS Kesehatan menyerahkan bantuan peralatan olah raga dan mengajak masyarakat membiasakan perilaku hidup sehat.

"BPJS Kesehatan tak bisa berjalan sendiri menjaga kesinambungan JKN-KIS, butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Terlebih, saat ini sudah ada lebih dari 222,5 juta jiwa penduduk Indonesia yang tercatat sebagai peserta JKN-KIS," katanya.

Masyarakat mempunyai peran besar dalam mengawal program JKN-KIS agar bisa terus berjalan, salah satunya dengan menjaga agar yang sehat tetap sehat dan yang sakit tidak bertambah parah.

Ia menyebut bahwa sehat itu murah dan mudah, melalui asupan makan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan olah raga ringan setiap hari.

"Ini hal yang sederhana, tapi tantangannya luar biasa karena tergantung komitmen kita sendiri,” ujar Anurman.

Ia mengingatkan kembali makna gotong royong yang menjadi filosofi BPJS Kesehatan dalam mengemban tugasnya menjalankan Program JKN-KIS.

"Jangan lupa, iuran dari peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Untuk itu, diperlukan sinergi yang kuat dari seluruh masyarakat, khususnya yang sudah menjadi peserta JKN-KIS, agar gotong royong dapat terwujud dan program perlindungan kesehatan ini dapat berjalan optimal,” katanya.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024