Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menetapkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tuan rumah festival olahraga tradisional pada 2020, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk melestarikan olahraga kerakyatan di Indonesia yang tergerus permainan berbasis teknologi.

"Festival permainan tradisional tahun depan akan dipusatkan di Pulau Belitung," kata Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora, Aris Subiyono di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan festival olahraga tradisional ini digelar untuk menumbuhkan kembali minat anak-anak khususnya pelajar untuk bermain permainan tradisional daerahnya.

"Saat ini minat anak-anak pelajar untuk berolahraga atau permainan tradisional sudah berkurang dan mereka lebih menyukai permainan yang bersifat teknologi," ujarnya.

Menurut dia berdasarkan data sekitar 72 persen anak berusia 18 tahun ke atas sudah memegang gadget, handphone, artinya yang bergerak jari, bukan badan.

"Kita terus berupaya agar generasi ini kembali mencintai olahraga tradisional ini. Olahraga ini bukan hanya mengejar prestasi, sekaligus menghidupkan kembali olahraga asli rakyat Indonesia," katanya.

Menurut dia olahraga tradisional Indonesia ini sangat banyak sekali dimulai terompah panjang, gasing, bakiak, kereta sorong, pencak silat dan lainnya.

"Kita berharap dengan adanya festival ini mengangkat olahraga tradisional ini menjadi prestasi dan dikenal dunia internasional. Jangan malah mengadopsi olahraga luar," katanya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Babel, Suharto mendukung dan mengucapkan terima kasih Kemenpora menunjuk Babel sebagai tuan rumah festival olahraga tradisional nasional tahun depan.

"Saat ini olahraga dan permainan tradisional semakin punah, karena perkembangan teknologi," ujarnya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah dengan Kemenpora terus berupaya olahraga tradisional hilang dan punah di masyarakat.

"Kami berharap masyarakat kembali melestarikan kembali olahraga tradisional ini, karena tidak hanya menyehatkan tetapi juga sebagai upaya menjaga permainan-permainan ciri khas bangsa ini," katanya.


 

Pewarta : Aprionis
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024