Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar diminta mengoptimalkan pendapatan dari pengelolaan pusat jajanan pantai Laguna di Makassar.

Anggota Komisi B DPRD Makassar Haeruddin Hafid di Makassar, Rabu, menilai keberadaan pusat jajanan tradisional Laguna belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemkot Makassar.

"Kalau itu ditata baik, maka kawasan itu bisa menjadi objek wisata yang berpotensi meningkatkan PAD Makassar," ungkapnya.

Menurut dia, pusat jajanan pantai laguna dianggap berpotensi menjadi ikon wisata kuliner Makassar, jika keberadaannya dimanfaatkan secara profesional.

"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah diminta menata kawasan itu, tidak seperti saat ini yang terkesan jorok, kumuh dan semrawut," ungkapnya.

Laguna, lanjutnya diharapkan bisa menjadi pelengkap ikon baru objek wisata Makassar dari sejumlah yang sudah ada seperti Karebosi Link, Triple C, Pelataran Anjungan Pantai Losari, Trans-studio serta ikon lainnya.

Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Ruslan Abu sebelumnya, berjanji akan mengembalikan fungsi pantai Laguna sebagai pusat wisata kuliner makanan khas Makassar.

Untuk mengembalikan ciri khas Laguna, dia mengaku tahap awal, pemkot akan melakukan sosialisasi penataan kebersihan di kawasan tersebut.

"Sejumlah juru parkir akan terlibat di dalamnya. Parkir yang rapi dan bersih menjadi prioritas agar Laguna kembali ramai dikunjungi warga," ungkapnya

Pemkot Makassar sejauh ini telah menggelar penyuluhan Peraturan Daerah Kota Makassar dan Peraturan/Keputusan Wali Kota Makassar 2010 tentang kebersihan kota.

Penyuluhan itu melibatkan asosiasi pedagang kaki lima Pantai Laguna, para juru parkir se-Kecamatan Ujungpandang, dan pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Ujungpandang.

Sosialisasi itu berdasarkan Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 14 Tahun 1999 Tentang Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dan Peraturan Wali Kota Nomor 145 Tahun 2009.
(T.PK-HK/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024