Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menciptakan Klinik Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan (Cakep). "Klinik Cakep merupakan inovasi sederhana yang lahir dari seorang Kasubag Program dan Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar," kata pelaksana tugas Dinkes Sulbar, dr Hj Indahwati Nursyamsi, M.Kes di Mamuju, Ahad.
Ia mengatakan, Kasubag tersebut terinspirasi dari masih adanya kekeliruan atau kesalahan atas banyaknya kasus yang menyeret pegawai (ASN) dalam perkara hukum.
"Lahirnya Klinik Cakep untuk mewujudkan akuntabilitas pelaporan dan perencanaan yang mantap untuk capaian program di sektor kesehatan dalam mencapai target indikator sebagaimana yang telah ditetapkan."
Ia memberikan apresiasi kepada Klinik Cakep dan mengharapkan Klinik ini dapat langgeng dan berlanjut dan berkembang untuk menjawab semua permasalahan seputar perencanaan, keuangan dan pelaporan bidang kesehatan di Sulbar.
Klinik ini juga diharapkan ke depannya bisa bermanfaat oleh organisasi perangkat daerah lainnya selain Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar. Klinik ini juga menjadi wadah konsultasi terkait perencanaan, keuangan dan pelaporan yang dapat diakses baik secara di luar dan di dalam jaringan (online) maupun media sosial.*
Ia mengatakan, Kasubag tersebut terinspirasi dari masih adanya kekeliruan atau kesalahan atas banyaknya kasus yang menyeret pegawai (ASN) dalam perkara hukum.
"Lahirnya Klinik Cakep untuk mewujudkan akuntabilitas pelaporan dan perencanaan yang mantap untuk capaian program di sektor kesehatan dalam mencapai target indikator sebagaimana yang telah ditetapkan."
Ia memberikan apresiasi kepada Klinik Cakep dan mengharapkan Klinik ini dapat langgeng dan berlanjut dan berkembang untuk menjawab semua permasalahan seputar perencanaan, keuangan dan pelaporan bidang kesehatan di Sulbar.
Klinik ini juga diharapkan ke depannya bisa bermanfaat oleh organisasi perangkat daerah lainnya selain Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar. Klinik ini juga menjadi wadah konsultasi terkait perencanaan, keuangan dan pelaporan yang dapat diakses baik secara di luar dan di dalam jaringan (online) maupun media sosial.*